Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bonus Demografi dan Tantangan Generasi Muda Indonesia di Era Disrupsi Teknologi

20 Agustus 2018   11:32 Diperbarui: 22 Agustus 2018   09:38 3429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
primepropertiesto.com

Bonus Demografi, Dan Tantangan Generasi Muda Indonesia di Era Disrupsi Teknologi

McKinsey Global Institute memberikaan prediksi yang serius buat Indonesia tentang bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2030 yang akan datang. Ramalan yang dibuat oleh lembaga bergensi ini adalah bahwa pada tahun 2030, Indonesia akan memiliki populasi penduduk usia produktif yang jumlahnya menjadi dua kali lipat dibandingkan dengan penduduk yang berusia tua dan berusia bayi.

Bonus Demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif, rentang usia 15-64 tahun, dalam evolusi kependudukan yang dialaminya. Oleh karena itu menurut beberapa ahli, Indonesia mengalami bonus demografi pada tahun 2020-2035 sebagai dampak terjadinya proses transisi demografi yang berkembang akan keberhasilan program KB yang mampu menurunkan tingkat fertilitas dan meningkatnya kualitas kesehatan serta suksesnya program-program pembangunan lainnya.

Bonus demografi inilah yang dilihat sebagai peluang bagi Indonesia untuk menjadi salah satu negara besar didunia, bahkan menurut McKinsey Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi ke 7 terbesar di dunia pada tahun 2030an. Nampaknya, estimasi ini bukan main-main apalagi isapan jempol belaka, mengingat sumberdaya yang dimiliki oleh Indonesia dalam berbagai hal. Kemudian, mencermati target pertumbuhan ekonomi dalam era kepemimpinan Jokowi diatas 5,4%, maka prediksi Indonesia menjadi salah negara besar pada tahun 2045 sesuatu yang masuk akal.

Ini hanya sebagai sebuah estimasi. Tidak mungkin otomatis akan menjadi kenyataan tanpa kerja keras dari pemerintah yang kuat dan super kuat dalam mengendalikan pembangunan yang penuh dengan intrik, friksi dan ketegangan politik yang tiada henti hentinya.

Tantangannya tentu sangat banyak dan terus menerus diganggu dan terganggu, terutama masalah internal bangsa dan republic ini. Kemajukan yang luar biasa yang dimiliki oleh Indonesia sangat mungkin menjadi kendala besar bila Presiden terpilih tidak bijak, tidak kuat, tidak visioner, tidak akomodatif dan seterusnya.

Bonus Demografi itu Generasi Muda

Berapa jumlah bonus demografi yang dinikmati oleh Indonesia? Kementerian Perencanaan Pembangunan/Bappenas memperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada 2045 mencapai 321 juta jiwa. Adapun jumlah penduduk dengan usia produktif, diperkirakan mencapai 209 juta jiwa (https://www.cnbcindonesia.com). Sebuah jumlah yang sangat fantastic untuk membuat negeri ini menjadi besar dan terbesar.

Memahami makna bonus demografi, maka orang-orang yang masih berusia muda atau generasi mudalah yang menjadi pemain dalam bonus demografi ini. Ditangan merekalah arah dan kemajuan Indonesia akan ditentukan, apakah sungguh-sungguh menjadi "ancaman" atau "peluang". Artinya, ini menjadi ancaman ketika generasi muda ini tidak disiapkan dengan serius, dengan benar, dengan terencana, dan implementasinya dikawal dengan cara seksama dan penuh tanggungjawab.

Tantangan Disrupsi Teknologi

Kemajuan teknologi yang sedang terjadi saat ini menjadi "ancaman serius" bagi generasi muda bangsa Indonesia. Ibarat pedang bermata dua, bila salah menggunakannya maka akan menjadi boomerang, senjata makan tuannya sendiri. Kenyataan yang ada sudah lebih dari cukup menjadi saksi tentang kedahsyatan kemajuan teknologi saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun