Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahagia Dulu Baru Sukses atau Sukses Dulu Baru Bahagia?

3 Mei 2018   21:41 Diperbarui: 4 Mei 2018   09:25 3003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.prageru.comBanyak orang yang selalu mencampuradukkan antara kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup.  Bahkan, sering kebingungan menentukan yanga mana yang hendak dicari kebahagiaan dahulu baru kesuksesan, atau kesuksesan dulu baru kebahagiaan, atau sekaligus keduanya secara bersamaan hendak dicapai. Saking bingungnya, mereka susah membedakanya. Dan demikian juga susah untuk mengatus arah yang mau dituju.

Bila direnungkan dengan sungguh-sungguh maka akan ditemukan bahwa kebahagiaan itu merupakan upaya mensykuri yang telah diperoleh dalam hidup, tidak penting besr atau kecil, mahal atau murah yang penting itu hasil jeri payah sendiri.  Kebahagiaan menjadi akibat dari hasil capaian. Berterimakasih kepada hidup karena mendapatkan sesuatu yang diidam-idamkan.

Keberhasilan atau kesuksesan difahami sebagai mendapatkan sesuatu apa yang diinginkan dalam hidupnya. Ketika memperoleh sesuatu, maka dia sukses. Setiap mendapatkan yang diinginkan maka itu kesuksesan. Semakin banyak yang bisa diraih maka kesuksesannya juga semakin banyak atau besar. Dengan demikian, sesungguhnya hidup itu merupakan rangkaian kesuksesan.

Mana yang lebih penting, kebahagiaan atau kesuksesan ? Tentu saja bukan salah satunya. tetapi keduanya penting. Keduanya menjadi alat untuk menjadi orang yang bermutu. Meraih kesuksesan dan sekaligus juga memiliki kebahagiaan.

Sebuah survey klasik mengatakan bahwa kebahagiaan ini paling tidak memiliki tiga bagian dasar, yang harus difahami dan dikelola tentunya agar supaya kualitas kehidupan yang dimiliki tetap terjaga dan terpelihara.

Pertama kebahagiaan karena hidup yang menyenangkan. Hidup yang menyenangkan difahami sebagai menikmati kehidupan  dengan sepenuh hati dan bukan setengah-setengah. Walaupun hal ini dihubungkan dengan asapek material fisik, tetapi tentu tidak selalu diukur dengan kemewahan yang menuntut biaya atau anggaran berlimpah, tidak ! Berbahagialah tinggal dirumah bersama keluarga dan bisa berjalan bersama-sama disuatu taman rekreasi, itulah hidup yang menyenangkan.

Kedua, merasa bahagia karena memiliki kehidupan yang baik. Rasakanlah kebahagiaan hidup yang baik ketika Anda melakukan sesuatu dengan penuh cinta, menyenagkan, tulus dan damai. Pekerjaan yang dipilih sesuai dengan pasion yang dimiliki dan mimpi yang diidam-idamkan. Tidak berada dalam tekanan apalagi dalam ancaman. Itulah hidup yang baik.

Ketiga, kebahagiaan hidup yang penuh makna. Ya, hidup atau menjalani hidup tanpa makna sama saja seperti mayat hidup.  Intinya adalah bagaimana cara menjalani hidup dengan penuh dedikasi kepada hidup itu sendiri bukan semata-mata hanya untuk kepentingan diri sendiri atau keluarga atau kelompoknya sendiri, tetapi berguna bagi sesama manusia dimuka bumi ini. Pasionnya terletak pada kepentingan orang lain dan bukan kepentingan diri sendiri.

Nampaknya, aspek ketiga inilah yang kunci,  inilah level kebahgiaan yang tertinggi dalam hidup ini. Tak mudah memang mencapainya, tetapi itulah cara agar hidup tetap bertumbuh dan berkembang kearah yang benar.

Dengan demikian, bukanlah mempertentangan apalagi berlomba untuk memilih apakah kebahagiaan dahulu atau kesuksesan dahulu. Karena keduanya itu merupakan aspek yang membangunan keutuhan hidup yang berkualitas dan bermanfaat dalam kehidupan ini.

Selamat berbahagia dan semoga kesuksesan selalu bersama Anda !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun