Mohon tunggu...
Muhammad Yunus Saputra
Muhammad Yunus Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Unissula

smgt.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agama sebagai Perekat Sosial di Kalangan Masyarakat

18 Oktober 2021   16:42 Diperbarui: 18 Oktober 2021   16:44 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dr. Ira Alia Maerani, M.H.  Dan Muhammad Yunus Saputra Pratama

Agama merupakan fenomena universal yang selalu melekat pada diri manusia, oleh karena itu ilmu agama akan selalu tumbuh dan akan tetap menjadi arah penting perkembangan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. 

Meskipun perubahan sosial mengubah orientasi dan pentingnya agama, mereka mulai mengingkari keberadaannya. Dengan demikian, studi agama akan selalu tumbuh dan tetap menjadi subjek studi yang penting seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Karena prevalensi agama di masyarakat, studi tentang masyarakat tidak akan lengkap jika agama tidak dianggap sebagai salah satu faktor.

Diskusi tentang agama, kepercayaan, dan masyarakat tidak pernah berakhir seiring dengan perkembangan masyarakat. Dan dalam istilah teologis, sosiologis dan antropologis, agama dapat dipandang sebagai alat untuk memahami dunia. 

Dalam konteks keagamaan ini, hampir mudah untuk membuat asumsi ini. Ini secara teologis terkait dengan sifat agama yang ada di mana-mana. 

Yakni, agama, melalui simbol atau nilai-nilainya, bahkan dapat membentuk struktur sosial, budaya, ekonomi dan politik, serta kebijakan publik. Ciri-ciri tersebut berarti bahwa dimanapun agama ditemukan diharapkan menjadi tolak ukur nilai bagi seluruh kehidupan manusia, baik sosial, budaya, ekonomi maupun politik.

Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang heterogen dan multidimensi. Multikulturalisme, terutama karena perbedaan suku, agama, dan bahasa, merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Pluralisme ini antara lain disebabkan oleh perbedaan etnis, status sosial, pengelompokan organisasi politik dan keagamaan. Dengan berkembangnya studi agama, banyak definisi agama yang dikemukakan oleh para ahli teori agama, namun tidak ada kesepakatan di antara mereka. 

Beragamnya definisi agama tergantung dari sudut pandang mana para teoretisi memandang agama. 

Dari sudut pandang teori struktural-fungsional, masyarakat dipahami sebagai suatu sistem sosial yang terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan dan terkait dalam keseimbangan, perubahan di satu bagian juga menyebabkan perubahan di bagian lain. 

Agama merupakan salah satu subsistem sosial yang ada dalam masyarakat, tentunya dalam konteks ini agama memegang peranan penting dalam masyarakat. Padahal, sebagai subsistem sosial, agama tetap eksis dan berperan penting dalam mendorong terwujudnya kerukunan sosial.

Perbedaan budaya, budaya dan tradisi daerah dengan daerah lain juga memunculkan karakter lain. Ini adalah salah satu kekayaan bangsa kita yang terdiri dari banyak suku yang tersebar di berbagai daerah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun