Mohon tunggu...
Bachtiar Yunizel
Bachtiar Yunizel Mohon Tunggu... Administrasi - Sales Communication Coach

Founder Citra Reksa Tama Education & Business Event, Sales Communication Coach, Trainer lapangan para penjual Sang pembelajar menulis sejak 1993

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Milisi

9 September 2018   18:59 Diperbarui: 9 September 2018   19:20 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Dalam sebuah peperangan kita seringkali mendengar istilah 'milisi" . Sepanjang yang saya pahami, milisi adalah satuan tempur informal yang dibentuk dari masyarakat sipil suatu negara dan dipersenjatai oleh pihak lawan untuk melawan pemerintahanya sendiri.

Ketika terjadi perang teluk antara Pemerintahan Iraq dibawah pimpinan Saddam Hussein dengan Amerika serikat, maka kelompok kurdi yang notabene orang Iraq sendiri patut diduga dipersenjatai oleh AS untuk membantu AS dalam melawan pemerintahan Iraq. Dengan contoh ringkas diatas, semoga makna milisi sudah dapat di pahami.

Dalam era reformasi di negara Republik Indonesia tercinta ini apakah masih ada milisi??? Harus memang sudah tidak ada. Tetapi gegap gempita perpolitikan kita dewasa ini patut di duga, komunitas semacam milisi ini sengaja di bentuk dan dibangun untuk kepentingan tertentu.

Sampai hari ini tidak ada yang dapat menjelaskan dengan jelas kelompok mana yang mempersekusi Neno Warisman ketika datang ke Pekanbaru. Padahal sejak dulu, sebagai orang yang sudah lebih dari 20 tahun tinggal di Pekanbaru, saya sangat memahami bahwa dinamika politik nasional tidak begitu minati oleh masyarakat Pekanbaru, yang kita nota Bene adalah masyarakat perantauan.

Fakta di lapangan menurut penuturan berbagai saksi menjelaskan bahwa jumlah yang menentang kehadiran Neno Warisman di Pekanbaru tidak lebih dari 30 an orang. Namun berita yang di muncul kan,  seolah olah terjadi pro kontra yang tajam di kota ini.

Sampai tulisan ini di buat, tuntutan masyarakat Pekanbaru yang di wakili sejumlah ormas termasuk Lembaga Adat Melayu Riau, untuk menjelaskan kelompok mana yang menolak kedatangan Neno Warisman masih belum di respon aparat.

"Cerita" tentang persekusi dan penolakan kegiatan disejumlah daerah memiliki kemiripan dengan yang terjadi di Pekanbaru. Kemiripan yang paling menonjol adalah tidak jelasnya kelompok yang menolak apalagi alasan penolakannya.

Tidak sampai 1 Minggu Ustad Abdul Shomad di tolak di Jawa Timur karena dianggap intoleransi dan tidak cinta NKRI, UAS justru ceramah dalam acara ulang tahun MPR, nah....gimana tuh...apakah UAS anti NKRI.

Fakta fakta diatas, membuat, setidaknya saya pribadi menjadi semakin berkeyakinan bahwa ada milisi yang di bangun dan "dipersenjatai" oleh kelompok tertentu untuk menekan kelompok lainya yang tidak sepaham dengan nya.

Hal yang bisa di pastikan adalah bahwa kelompok itu pasti memiliki kekuatan besar untuk itu. Semoga ini hanyalah ketidakpahaman saya saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun