Perubahan Iklim merupakan ancaman global yang sangat serius bagi kehidupan di Bumi. Meskipun negara-negara berkembang di daerah tropis masih berjuang menghadapi "ancaman antropogenik lokal", ancaman perubahan iklim juga memperumit pembangunan sosial di kawasan tersebut (IPCC, 2007). Berdasarkan penelitian  oleh operator, ahli, dan ilmuan: "Kita masih harus berpacu dengan waktu untuk menghindari dampak terburuk perubahan iklim jika kita dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
Pada saat yang sama, sumber daya pesisir dan laut Indonesia terancam habis akibat dua faktor utama, yaitu penangkapan ikan yang berlebihan dan merusak. Ancaman perubahan iklim juga melemahkan kondisi pesisir dan laut kita. Mengingat pentingnya pesisir dan laut sebagai sumber penghidupan jiwa, maka harus segera dilakukan pembenahan untuk pembangunan pesisir dan laut.
Dampak perubahan iklim terhadap lingkungan pesisir dan laut dapat memnifestasikan dirinya dalam berbagai bentuk, termasuk pengasaman air laut, kenaikan suhu permukaan laut, kerusakan terumbu karang, migrasi dan formasi mangrove ke daratan, pemanasan, berkurangnya kapasitas reproduksi ikan, dan perubahan rasio jenis kelamin serta interspesifik penyu.
Sehingga peran yang dapat kami lakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah mengajak orang lain untuk menyelamatkan lingkungan, menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan menanam pohon.