uh! (2015)
Hehehe asyik juga ya palindrome bisa dibikin puisi. By the way palindrome ini saya rasa ada mirip-miripnya dengan bahasa atau basa walikan. Info yang pernah saya dapat, alias kabar kaburnya sih buat nipu penjajah Belanda. Di Malang, ada kata dibalik misal kata OJER. Orang-orang Netherland yang sudah belajar bahasa Jawa, masih bingung -apa maksudnya. Ternyata "ojer" adalah rejo, alias tiud EH duit.Â
Kemudian kalau ditanya, "Piye bocahe?", dijawab NAYAMUL. Ditanya, "Habis dari mana ....." eh kok dijawab: Ukut landes  alias "tuku sendal" oohh mangkanya sandalnya baru hehehe. Walikan gaya Jogja lebih rumit lagi. Pake ha -na -ca -ra -ka yang diganti atau dirubah susunannya. Misal kalimat "perempuan cantik" menjadi wedok apik yang diplesetkan menjadi: Temon Pahin. Kata "polisi" menjadi: Hongib. Untuk sumpah serabah, gaya walikan alias plesetan menjadi: pabu sacilad. Semua itu muncul gegara..... mmmm .... Antara dikarenakan oleh keterpaksaan atau kreatifitas ... bisa juga kurang kerjaan
Ayo adakah Palindrome yang lain?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI