Mohon tunggu...
Yuniandono Achmad
Yuniandono Achmad Mohon Tunggu... Dosen - Dreams dan Dare (to) Die

Cita-cita dan harapan, itu yang membuat hidup sampai saat ini

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Siapa "Dukun" di Belakang Greysia/Apriyani?

6 Agustus 2021   13:11 Diperbarui: 6 Agustus 2021   14:56 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: money.kompas.com

Dengan prestasi coach Koh Didi bareng GreyAp ini maka namanya melambung dan sejajar dengan pelatih legend Indonesia lainnya. Bahkan nilai Eng Hian lebih tinggi, karena berhasil juga sebagai pemain, dan -selain Olimpiade- berhasil mengantar anak didiknya ke tampuk tertinggi Asian Games 2014. Siapa sang dukung atau pelatih pendahulu Eng Hian? 

Pertama, Tong Sin Fu. Dia adalah pelatih Alan di Barcelona 1992. Selain nama pelatih lain yang tidak bisa dipandang enteng yaitu Rudy Hartono. Tong Sinfu punya nama Indonesia "Fuad Nurhadi", ia merupakan pelatih keturunan Cina yang lahir di Lampung. Namun, ia menghabiskan masa mudanya di Tiongkok dan baru kembali ke Indonesia untuk melatih pada 1980-an. Beliau kembali ke Tiongkok dan menelurkan salah satu tunggal putra terhebat di dunia, Lin Dan. 

Kemudian kedua adalah Liang Chiu Sia. Ia merupakan pelatih dari Susy. Ia lahir dan besar di Cirebon sebelum akhirnya ia pindah ke Hongkong. Selain Susy, ia berhasil membina tunggal-tunggal putri Indonesia lainnya, seperti Sarwendah Kusumawardhani, dan Elizabeth Latief. KETIGA ialah koh Chris. Tangan dingin Christian Hadinata membawa kejayaan untuk tunggal putra Indonesia. 

Ia sukses mengantar Ricky Subagdja/Rexy Mainaky meraih emas Olimpiade Atltanta 1996. KEEMPAT adalah Heri IP atau Herry Iman Pierngadi. Dari sistem kepelatihannya, Indonesia berhasil membawa pulang medali emas dari ganda putra Candra Wijaya/Tony Gunawan meraih emas di Sydney 2000. KELIMA adalah Mulyo Handoyo, ia menjadi sosok vital dibalik kejayaan Taufik Hidayat di Athena 2004. Ia sukses mendampingi Taufik meraih medali emas. 

Lanjut yang keenam ialah Sigit Pamungkas yang merupakan pelatih ketiga ganda putra yang menyumbangkan medali emas. Setelah Ricky/Rexy dan Candra/Tony, ada Markis Kido/Hendra Setiawan yang diantar Sigit meraih emas. 

Beberapa versi menyebut bahwa Sigit melanjutkan estafet kepelatihan dari Herry IP. Ketujuh adalah Richard Mainaky. Ia berhasil membawa Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mendapatkan medali emas di Rio 2016. Sebelumnya, anak didiknya sudah dibawanya meraih perak di Sydney 2000 (Tri Kusharjanto/Minarti Timur) dan Beijing 2008 (Nova Widianto/liliyana Natsir).

Sedangkan dukun selanjutnya adalah ...mereka yang Duduk dan Tekun alias dukun di depan televisi. Yaitu:

  • Keluarga besar Greysia dan juga Apriyani. Keluarga yang mendukung pencapaian karier mereka sampai saat ini. Orang tua adalah para pendidik dari kecil. Mereka yang mengikhlaskan kenikmatan bercanda ala remaja kepada anak anak mereka, agar tetap bersusah payah dan bekerja keras sedari dini.
  • Finally: YOU. Betul, ya anda, andalah masyarakat bulutangkis Indonesia, yang duduk dan tekun di depan televisi, sembari berdoa dan berharap agar lagu Indonesia Raya berkumandang di negeri Nippon.

Arti mendoakan bisa jadi merdukun. Dukunnya tentu adalah doa penonton se Indonesia, mereka yang duduk dan tekun menjadi suporter tim Indonesia di depan teve. Kata "dukun" bisa juga berarti DUKUN gan atau dukungan. Selain itu dukun adalah singkatan dari: D-oa U-saha K-ami U-ntuk N-kri (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Jayalah Bulutangkis Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun