Mohon tunggu...
Yunia SalsabelaPutri
Yunia SalsabelaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang

Hanya seorang pemula yang ingin mencoba hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Sekolah Menjadi Rumah Kedua: Pengalaman Baik Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang (AM UM) 2025 - SMA Negeri 3 Kediri

14 Juni 2025   18:47 Diperbarui: 14 Juni 2025   18:47 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi pribadi AM UM 2025

Selama lebih dari dua tahun, kami sebagai mahasiswa pendidikan terbiasa duduk di bangku kuliah, menyerap berbagai teori tentang pembelajaran, strategi mengajar, serta mempelajari berbagai masalah yang ada di kelas. Namun, semua teori itu seolah memiliki makna yang sesungguhnya ketika kami dihadapkan langsung dengan praktik lapangan. Bagaimana menghadapi karakter siswa yang berbeda-beda, bagaimana merancang pembelajaran yang tepat, bagaimana harus menyesuaikan diri dengan kondisi kelas menjadi tantangan yang unik dan sekaligus pengalaman yang berharga. Asistensi Mengajar bukan hanya menjadi kewajiban akademik untuk memenuhi kewajiban kami sebagai mahasiswa pendidikan, namun ini adalah titik balik yang membuka mata dan hati para calon pendidik tentang betapa rumit sekaligus indahnya dunia pendidikan yang sebenarnya.

Secara formal, Asistensi Mengajar (AM) di satuan pendidikan adalah aktivitas pembelajaran yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif dengan bimbingan dosen pembimbing lapangan dan guru di satuan pendidikan. Sedangkan, secara non formalnya Asistensi Mengajar (AM) dapat kami maknai sebagai praktik langsung kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa di sekolah, dimana nantinya mereka yang merupakan calon guru akan belajar menjadi pendidik yang sesungguhnya. AM sendiri merupakan satu dari delapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang ada di Universitas Negeri Malang. 

Selama kurang lebih 105 hari efektif, terhitung dari tanggal 10 Februari - 4 Juni 2025, kami berada di sekolah untuk melakukan kegiatan asistensi mengajar. Seperti biasa, di Indonesia pada umumnya, jam masuk sekolah dimulai pukul 07.00 WIB. Karena kami mengajar di SMA Negeri 3 Kediri, maka kegiatan pembelajaran di sekolah berakhir pada pukul 15.00 WIB untuk hari Senin- Kamis dan berakhir pukul 11.40 WIB untuk hari Jumat. Jika dimulai dari pukul 07.00 dan berakhir pada pukul 15.00 WIB, berarti kurang lebih selama delapan jam kami berada di sekolah. Dalam satu hari itu terdapat 24 jam, artinya sepertiga hari kami habiskan di sekolah terutama di ruang kelas. Bukankah sudah cukup bagi kami untuk menyebut sekolah sebagai 'rumah kedua' karena sepertiga waktu kami dalam sehari habis di sekolah. Banyak pengalaman baik tak terlupakan yang kami dapatkan selama di 'rumah kedua' kami ini.  

Beberapa dari kami datang sebagai alumni yang menggenggam sejuta memori, tentang bayangan diri mereka di masa lalu. Sebagian lainnya datang sebagai pendatang baru, yang mengenang masa masa SMA nya dari perspektif yang baru. Namun daripada itu, terlepas dari alumni dan bukan alumni, ada suatu kesan yang menyatukan kami, sebuah fakta yang kami sadari, semenjak pertama kali menginjakkan kaki kami di SMA Negeri 3 Kediri. Kami tak datang sebagai seorang siswa lagi. Langkah teguh para guru yang menuju ke kelas, sosok tokoh utama di panggung utama pembelajaran di kelas, dan seorang yang dulu kami beri kehormatan. Sekarang kami lah sosok guru itu sendiri.

Seperti halnya suasana di tempat baru pada umumnya, kami datang dengan segenap keterasingan. Pertemuan dengan orang orang baru, menjalani rutinitas di lingkungan yang baru, dan beradaptasi di suasana yang baru. Kegiatan ini bermula ketika penerimaan kami di SMA Negeri 3 Kediri. Dengan didampingi Bapak Waka juga segenap guru pamong, yang dalam proses kegiatan Asistensi Mengajar nantinya akan memberikan kami banyak pembelajaran yang berharga. Penyambutan berlangsung dengan cukup ramah, namun sayangnya pada saat penerimaan pertama kali ini, belum ada pihak UM yang mendampingi kami. Dan pendampingan oleh pihak dosen tersebut, berlangsung beberapa hari setelahnya.

Usai penyambutan hangat, kami menemui guru pamong kami masing masing, untuk saling berdiskusi terkait kegiatan Asistensi Mengajar kedepannya atau sekedar bercengkrama untuk lebih mengakrabkan diri. Guru pamong kami orang yang ramah, dengan segenap kerendahan hati, senantiasa membimbing kami dan membantu menjawab segala pertanyaan yang kami bingungkan selama Asistensi Mengajar berlangsung. Beliau adalah alumni Universitas Negeri Malang, yang berarti merupakan kakak tingkat kami dari generasi sebelum sebelumnya. Dari beliau kami juga belajar bahwasanya kehidupan sekolah yang sebenarnya terkadang tak selalu sesuai dengan silabus yang kami pelajari di dunia perkuliahan. Banyak faktor hambatan yang nantinya mungkin akan membuat rencana pembelajaran kita menjadi tak sesuai harapan. Tapi dengan itu kita bisa belajar, bahwa kita memang hidup di dunia yang penuh ketidakpastian.

Beberapa hari setelahnya, tibalah waktu untuk beliau memperkenalkan diri kami ke hadapan para siswa kelas XI-5 dan XI-6. Pertemuan pertama kami bersama mereka adalah sebagai seorang observer sekaligus guru pengganti di mata pelajaran matematika lanjut bagi mereka untuk beberapa bulan kedepan. Kami memperkenalkan diri, juga berkenalan dengan para siswa siswi kelas XI-5 dan XI-6 SMA Negeri 3 Kediri. Di momen ini kami datang dengan segenap harapan dan juga kegelisahan. Meski kami belum merasa cukup pantas untuk bisa menjadi seorang guru teladan bagi murid kami, tapi takdir dan pihak UM sendirilah yang membawa langkah kami untuk sampai disini. Pertemuan ini tak dapat dihindari dan satu satunya yang bisa kami perbuat adalah menghadapinya dengan segenap kesungguhan hati.

Kegiatan observasi berlangsung selama 2 minggu, waktu yang cukup sebentar untuk mengenal para murid. Namun di satu sisi kami perlu tetap melangkah maju, dan melaju ke tahap berikutnya, mengajar. Mengajar atau akan lebih tepat jika kita sebut sebagai kegiatan belajar mengajar. Karena pada hakikatnya kegiatan ini bukanlah proses transfer ilmu antara guru dan murid, namun menjadi sebuah kegiatan yang memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak secara bersamaan. Dan dari semua keuntungan yang akan kami peroleh kedepan, hal yang paling utama adalah ilmu dan pengalaman. 

Mendidik dan mengenal para murid kami tak semudah membalikkan telapak tangan, meski pada awalnya kami ingin menjadi guru yang dekat dengan para muridnya, ada batasan batasan yang harus kami jaga untuk sebuah kehormatan. Meski diri kami hanyalah guru pengganti, namun ada batasan norma yang harus kami lindungi, kami harus memposisikan diri kami sebagai guru sejati. Dalam praktek nyatanya banyak kesalahan yang secara sadar maupun tak sadar kami lakukan di depan para siswa. Tapi mereka hadir dengan segenap kemafhuman kepada diri kami. Meski seringkali dari banyaknya tugas dan ujian yang harus kami bebankan demi sebuah capaian nilai yang akan dicantumkan. Dengan segenap rasa semangat dan sedikit keluh kesah pada akhirnya tetap mereka tuntaskan dengan baik. 

Tak hanya selama mengajar di kelas, berbagai pengalaman baik juga kami dapatkan dari kegiatan-kegiatan yang kami lalui bersama teman teman, mulai dari kegiatan rapat, berbagi takjil, berbuka bersama, diskusi bersama, kegiatan sharing session, dan banyak kegiatan lainnya. Meski kami datang dengan keberagaman, namun keberagaman itulah yang memberikan kami banyak pengetahuan yang luas. Saling bertukar ide dan pandangan, berbagi pengalaman dan diskusi untuk menyelesaikan suatu permasalahan telah membentuk diri kami menjadi pribadi yang lebih baik lagi setelah kegiatan Asistensi Mengajar ini berlangsung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun