Mohon tunggu...
Yuni Retnowati
Yuni Retnowati Mohon Tunggu... Dosen - Biarkan jejakmu menginspirasi banyak orang

Dosen komunikasi penyuka film horor dan thriller , cat lover, single mom

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengurai Rasa (Bagian Terakhir)

14 Mei 2020   08:37 Diperbarui: 14 Mei 2020   09:41 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harrisvotefrankharris.com

 "Aku akan segera membawanya ke  sana?"

"Kamu tidak ingin kembali ke sini?"  Suami Atika menimpali pertanyaan.

Tak ada sahutan dari mulut Sinta. Hanya sebuah senyum yang bisa mengandung lebih banyak arti. Untuk apa harus kembali setelah Eko pergi? Kehidupannya di Amerika akan menjadi lebih baik nanti  setelah dia mendapatkan working permit  dan green card. Bukankah rencana semula mereka bertiga akan berkumpul di Amerika?  Mengadu untung di negeri orang dengan harapan agar kehidupannya lebih baik. Setelah Eko tiada lagi, Sinta masih tetap ingin mewujudkan impian keluarganya untuk tinggal menetap di Amerika.

"Kamu siap tinggal di Amerika , Din?" tanya Atika lembut.

"Belum tahu, Bude. Aku nggak bisa bahasa Inggris,"  Dia ragu pada  kesiapan dirinya. Agak takut-takut dia memandang Ibunya.

"Kamu bisa tinggal dengan Bude dulu di sini sampai  siap untuk berangkat ke sana. Kapanpun kamu siap Ibu akan segera menjemputmu."

"Ya, bagus begitu . Kalau sudah lulus SMP saja Din.  Jadi kamu SMA di Amerika. Sekarang mulai belajar bahasa Inggris," bujuk Atika.

Walau kesedihan tak bisa tuntas dalam waktu singkat , Sinta  sudah harus segera kembali pada kehidupan yang telah dipilihnya.  Dennis beberapa kali menelpon memintanya segera kembali. Rasa kehilangan juga menghampirinya ketika tak bisa bertemu Sinta dalam waktu lama. Sudah hampir sebulan. Mendengar suaranya di telpon membuatnya ingin segera berlari dan mendekapnya erat-erat. Begitu selalu yang dikatakan setiap kali menelpon Sinta.

Dina menitikkan air mata sewaktu mengantarkan Sinta ke bandara. Atika menenangkannya  sambil terus membesarkan hatinya. "Nggak usah sedih. Kamu masih punya Bude , Pakde , Mas Bagas  dan Mbak Sekar yang akan menjagamu di sini."  Bagas dan Sekar adalah anak Atika yang sudah SMA dan kuliah. Keduanya juga ikut mengantarkan Sinta ke bandara dengan naik taksi.

"Liburan semester satu setelah kamu masuk SMP nanti Ibu akan menjemputmu untuk berlibur ke Amerika," janji Sinta mencoba membuatnya sen

"Wah, asyik itu Din. Coba kalau Mbak Sekar juga diajak. Pasti seru ya?" Sekar menanggapi dengan keriangan yang dibuat-buat. Dina tersenyum  mendengar janji Ibunya dan tingkah Sekar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun