Mohon tunggu...
John Obrak
John Obrak Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

mendobrak statusquo\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

JK Tidak Bohong, Faisal Basri Berupaya Cuci Dosa Neolib

16 Mei 2014   21:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:28 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1400224756249950635

Kemarin datang pesan rekan kompasianer minta tanggapan ttg postingan FB perihal Pak JK dan century. Karena belum baca jadi tidak bisa langsung komen.

Karena didesak akhirnya dicoba memberi komen, mudah-mudahan berkenan.

Cuci Dosa 1 – Tentang SMS

Pak JK sudah jauh-jauh hari dengan tegas mengatakan tidak pernah menerima SMS dari SM, namun FB mengejar terus menerus bahwa JK bohong?, why..

Melihat sepakterjang tokoh sekaliber JK, maka cepat dan gampang kita nilai sebagai orang jujur dibanding dengan tokoh-tokoh lainnya.

Konon pula dibandingkan dengan segelintir pengajar+ekonom+pengamat ‘tikem’ alias politik dan ekonomi yang banyak berkelabat di berbagai media.

Pada masa pemerintahan pertama SBY dengan JK sudah menjadi penilaian umum segala kebijakan progresif selalu lahir dari ‘action’ JK dibanding SBY.

Mulai pengalihan ke gas hingga perdamaian Poso dan Ambon.

Jadi agar tidak penasaran tak berkesudahan, sebaiknya FB usulkan saja pada JK agar berkenan lakukan tes kebohongan bersamaan Pak Boediono dan Sri Mul, wajar toh..

Kalau pakai audit forensik operator komunikasi dipastikan makin rentan.

Cuci Dosa 2 – Tentang Transfer

Setelah diskusi dengan rekan yang bekerja di bank semalam suntuk maka inilah jawabannya,

Intinya dia bilang kalau transfer model beginian mah.., tanya aja orang yang bekerja di bank.

Apa ada bank melakukan transaksi normal RTGS pada pukul 7.32 pagi?, ketika rata-rata seluruh bank dimanapun buka kas pukul 08.00 pagi waktu setempat.

Kalau 7.32 dianggap sore hari tidak mungkin karena RTGS sudah selesai sebelumnya.

Kalau memang ada terjadi, maka dia sebut ada cuma dua jawabannya..

pertama

Banknya tidak benar atau

kedua

Bank Indonesianya lagi kerajinan.

Dugaan kuat atau hampir dipastikan transaksi sebenarnya sudah di-set ’uang tunai keluar Sabtu dan Minggu’ sebagaimana informasi yang diterima JK sebagai fakta.

Kan enak dua hari libur Sabtu dan Minggu lebih nyaman dan santai bancakannya iyakan?.

Kemudian pembukuan dilaksanakan hari Senin pagi tanggal 24-11-2008 pukul 7.32 sebagai bukti formal.

Gampangkan?..

Lalu bila ditanya pejabat/petugas ke-4 lembaga terkait dengan transfer RTGS diatas, mengapa bisa dilakukan transfer RTGS pukul 7.32 pagi?.

Maka masih kata rekan diatas tadi, ada dua jawabannya,

Pertama

Mereka akan memberikan jawaban tidak jelas sambil pura-pura bingung atau

Kedua

membantah tidak jelas sambil cengengesan ngomong pelan di belakang anda ..bego lu..

Cuci Dosa 2 – Tentang Kalah Kliring

Masih keterangan teman diatas perihal kalah kliring dia menjelaskan,

Isu kliring ibarat pisau bermata dua.

Siapa saja bisa menggunakan untuk menyatakan keadaan sebenarnya atau

Bisa saja menggunakan isu kalah kliring untuk kepentingan tertentu, why not?.

Jadi daripada stres repot-repot cuci dosa rekan-rekan neolib.

Tidak salah mengusulkan pd bung FB baiknya bahas tragedi plagiat Jokowi dan integritas hr Kompas dipertaruhkan seperti di bawah ini, iyakan?.

Monggo..

http://politik.kompasiana.com/2014/05/13/adakah-plagiat-pada-tulisan-jokowi-dan-romo-benny--652617.html

http://hukum.kompasiana.com/2014/05/15/tragedi-plagiat-integritas-hr-kompas-jokowi-dipertaruhkan-652957.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun