Mohon tunggu...
Yunangga Dwi Pebriyanto
Yunangga Dwi Pebriyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - profesi saat ini saya adalah seorang mahasiswa

halo perkenalkan nama saya yunangga dwi pebriyanto saya disini sebagai seorang penulis serta memiliki wawasan yang luas di bidang sains, lingkungan hidup serta sejarah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Ini Dalam Sejarah 28 Januari 2023

28 Januari 2023   07:44 Diperbarui: 28 Januari 2023   07:57 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

28 Januari 1077: Hari Pengucilan Henry IV, Kaisar Romawi Suci di Canossa

28 Januari 1077 adalah hari yang bersejarah dalam sejarah Eropa, karena pada hari tersebut Henry IV, Kaisar Romawi Suci, dikucilkan oleh Paus Gregorius VII di Canossa. Peristiwa ini adalah puncak dari perang saudara antara pemerintah kerajaan dengan gereja yakni perselisihan antara Henry IV dan Paus Gregorius VII, otoritas investitur. Dalam peristiwa ini, Henry IV harus mengakui otoritas Paus dan meminta maaf atas tindakannya sebelumnya. 

Perselisihan ini dimulai ketika Paus Gregorius VII mengeluarkan dekret yang mengecam praktik investitur, yaitu proses pengangkatan penguasa kerajaan oleh pemimpin agama. Paus Gregorius VII menyatakan bahwa hanya dia yang memiliki otoritas untuk mengangkat penguasa kerajaan, bukan penguasa kerajaan itu sendiri. Namun, Henry IV, sebagai Kaisar Romawi Suci, tidak setuju dengan dekret tersebut dan menganggap bahwa dia sendiri yang memiliki otoritas untuk mengangkat penguasa kerajaan. 

Henry IV, sebagai Kaisar Romawi Suci, tidak setuju dengan dekret tersebut dan menganggap bahwa dia sendiri yang memiliki otoritas untuk mengangkat penguasa kerajaan. Hal ini menyebabkan perselisihan antara Henry IV dan Paus Gregorius VII yang berakhir dengan pengucilan Henry IV di Canossa. 

Pengucilan ini terjadi ketika Henry IV, yang saat itu berusaha untuk meyakinkan Paus Gregorius VII untuk mencabut dekret investitur, datang ke Canossa dengan membawa pasukannya. Namun, Paus Gregorius VII tidak mau mencabut dekret tersebut dan menyatakan bahwa Henry IV harus mengakui otoritasnya sebagai pemimpin agama dan meminta maaf atas tindakannya. 

Henry IV, yang tidak mau mengakui otoritas Paus Gregorius VII, akhirnya memutuskan untuk menunggu di luar kastil Canossa selama tiga hari dengan hanya memakai pakaian tipis dan tanpa perlindungan dari cuaca dingin. Setelah tiga hari, Paus Gregorius VII akhirnya mengizinkan Henry IV untuk masuk ke dalam kastil dan mengakui otoritasnya sebagai pemimpin agama. 

Pengucilan ini menandakan akhir dari perselisihan antara Henry IV dan Paus Gregorius VII dan menandakan kemenangan Paus Gregorius VII dalam masalah investitur. Namun, perselisihan ini juga menunjukkan betapa kuatnya tekanan yang diterima oleh Kaisar Romawi Suci dari Paus pada saat itu. Hal ini menjadi simbol penting dalam sejarah Eropa, menunjukkan betapa kuatnya otoritas Paus dalam menentukan penguasa kerajaan dan betapa lemahnya otoritas Kaisar Romawi Suci dalam hal ini. Ini juga menjadi salah satu faktor penting dalam pergeseran otoritas dari Kaisar ke Paus dalam sejarah Eropa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun