Mohon tunggu...
Yuma Setiawan
Yuma Setiawan Mohon Tunggu... -

Saya bukan siapa-siapa :P

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jika Alkohol Diblokir, Maka Agama Juga Perlu Diblokir?

5 Mei 2016   13:22 Diperbarui: 3 Juni 2016   13:53 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jika orang berbuat jahat atas nama agama, salahin orangnya, bukan agamanya.. setuju? setuju?

 Nah sama, kalo ada orang mabok lalu berbuat jahat, ya salahin orangnya, jangan minuman alkoholnya.

 Minuman Alkohol itu mirip sama agama, jika dosisnya tepat, dan dinikmati bersama orang2 yang benar, maka akan menimbulkan kedamaian, ketenangan, kesenangan, kecintaan, pikiran tambah jernih, dan mempererat hubungan.

 Tapi kalo dosisnya sangat berlebihan, dan dinikmati bersama orang2 yang salah, ya akan menimbulkan kekacauan, kekerasan, kebencian, pikiran jadi kacau, dan merusak hubungan satu sama lain.

 Pada dasarnya orang baik agamanya akan menjadi agama yang baik.
 Pada dasarnya orang baik minum alkohol sampe mabok juga akan tetap menjadi orang baik (dan bertanggung jawab).
 (Begitu juga kebalikannya untuk orang jahat.)

 Selalu salahkan orangnya, jangan medium-nya. 

 Jika alkohol jadi ilegal, maka bukankah agama juga perlu jadi ilegal?

----

Bagi yang di newsfeed saya masih bilang penyebab pemerkosaan dan sumber kejahatan itu alkohol...

 Beliin saya minuman alkohol yang banyak dong :) :D , bikin saya mabok berat sampe ga inget apa2, terus kurung saya sama cewe seksi lagi telanjang tapi cewenya gamau diapa2in. Meski saya mabok berat juga saya jamin tuh cewe ga akan saya apa2in!! (pasang 100 cctv sebagai bukti kalau perlu :) )

 Semua itu tergantung orangnya. Alkohol kok disalahin. Dibanding alkohol, agama jauh lebih banyak menyebabkan peperangan, kekerasan, kekacauan, kerusakan hubungan persaudaraan, bahkan pemerkosaan/(pemaksaan diluar kehendak). Apa perlu kita menyalahkan agama??

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun