TMII yakni Taman Mini Indonesia Indah, saya kenal sekitar  tahun 1986 an, waktu itu merupakan tempat  wisata,  di saat orang masih jarang plesiran,  masih dianggap  terletak cukup  jauh dari pusat kota,  masih dianggap  cukup  mahal dan termegah.Â
Di dalamnya sesuai dengan  namanya adalah miniatur bangunan seluruh Nusantara besertaubo rampe atau  pernak pernik  yang secara  detil menggambarkan budaya adat setempat  beserta bangunannya,  itulah pertama  kali saya mengunjungi TMII  yang  melegenda dengan ikon Teater Keong Emas nya. Waktu itu adalah pertama  kali naik kereta gantung.Â
Bertahun-tahun  kemudian  bangunan itu tetap  semegah seperti  dulu,  hanya bedanya terasa  tidak  sama lagi situasinya.  Tempat  yang dulu lengang, kini merupakan  tempat  yang sudah sangat padat.  Jika naik  angkot atau kendaraan umum,  nama TMII mirip  dengan penghentian bus atau angkot  saat penumpang  turun.
Ketika masuk ke area itu lagi juga sudah berbeda.  Waktu  itu sudah nampak  beberapa  yang sepertinya tutup,  entah kenapa  sepertinya  orang  lebih tertarik  plesiran  ke daerah Utara yakni sejak adanya Taman Impian Jaya Ancol dengan  Dufan nya.Sebenarnya TMII adalah tempat plesiran melihat dan berwisata seperti mengunjungi seluruh budaya dan adat se Nusantara. Sayangnya entah kenapa sewaktu kesana, seperti tidak terawat dan kurang hidup. Â
Terakhir ke daerah tersebut di tahun,justru ke mal di dekatnya. Beda jauh dengan jaman masih merasa malas karena terlihat begitu jauh, justru kini menjadi wilayah yang sangat ramai . Suasana kota sudah menjelma.Â