Rata-rata pembeli yang membayar non tunai, ujar Hong, adalah anak-anak muda seperti kalangan mahasiswa. Sedangkan, orang tua lebih suka membayar secara uang tunai. Bila disuruh memilih, Hong lebih tertarik pada pembayaran non tunai.
"Saya lebih suka orang bayar pakai non cash (WeChat atau Alipay) karena nggak perlu bingung cari uang kembalian," tambahnya.
Budaya transaksi non tunai sangat terasa di lingkungan pendidikan di China, salah satunya di Xiamen University. Selama belajar di sini, mayoritas pembayaran dilakukan secara non tunai, seperti saat makan di kantin kampus.
Tidak ada transaksi tunai pada kantin kampus yang melayani mahasiswa. Saya pernah punya pengalaman, ketika pertama kali makan di kantin kampus. Saat makanan telah dipesan, kini giliran pembayaran.
Tak ada kasir, yang ada para mahasiswa menempelkan kartu ke mesin pembayaran. Saya kemudian mencoba melakukannya. Ternyata tidak berhasil. Dengan wajah bingung, kembali kartu ditempelkan pada mesin pembayaran namun gagal. Untung saja ada seorang senior yang melihat kepanikan saya, kemudian ia membayar makanan yang saya pesan menggunakan kartu mahasiswanya.
Dari sana, saya mencari tahu. Ternyata, kartu mahasiswa harus diaktifkan di bank untuk kemudian terkoneksi dengan rekening tabungan sehingga bisa dilakukan untuk transaksi di area kampus.
Pengisian saldo di kartu mahasiswa bisa menggunakan fasilitas mesin ATM khusus yang terpasang di beberapa sudut kampus seperti kantin atau bisa juga melalui layanan Alipay yang ada di smart phone.
Tak hanya di kantin, kartu mahasiswa juga bisa dipakai untuk belanja di minimarket kampus, membayar listrik di asrama hingga membayar jasa mesin foto copy.
Manfaat layanan pembayaran non tunai juga dirasakan oleh warga asing di China. Michael, mahasiswa asal Afrika yang telah 2 tahun di China ini, mengaku sangat nyaman melakukan transaksi non tunai di Negeri Tirai Bambu.
Ia lebih mengandalkan pembayaran non tunai untuk setiap transaksi.
"Aku ke mana-mana kalau belanja pakai non cash di hp. Bisa pakai Alipay atau WeChat," ujar Michael.
Selain itu, ia tak perlu membawa uang tunai kemana-mana. Apalagi, ia tak pernah mengalami masalah seperti gagal bayar saat bertransaksi memakai layanan aplikasi non cash payment.