Mohon tunggu...
Yuliana Marista
Yuliana Marista Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya pribadi yg suka membaca buku, saya juga suka dengan topik topik yang membahas tentang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum 1968: Pilar Pilar Masa Orde Baru

31 Mei 2025   11:15 Diperbarui: 31 Mei 2025   11:11 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A.Latar belakang

Pendidikan menjadi sesuatu hal yang sangat penting untuk membangun suatu peradaban disuatu bangsa, baik dari sudut pembangunan yaitu pemerintahan ada mas aorde baru yang dimana masa orde baru disebut sebagai orde pembangunan yang merata dari pusat pemerintah hingga daerah-daerah terpencil bukan cuma hanya pembangunan yang merata, pertumbuhan yang sangat tinggi mengenai ekonomi pada saat itu yang mambu menstabilkan sebuah bangsa tersebut yang sehat dan dinamis. Pendidikan pada masa orde baru berfokus pada pancasila, Agama, dan Kewarganegaraan. Kurikulum 1968 berisi sebuah pembinaan pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan secara khusus. Namun, dalam penekanannya, ia lebih menekankan pada intelektual.

B.Sejarah

Sejarah mengenai Kurikulum 1968,karena pada awal munculnya disebabkan karena sifat politis sangat erat melekat sehingga menggantikan Kurikulum 1964 karena dilahirkan dari hasil pemerintahan atau yang biasa disebut dengan orde Baru. Sedikit kita menilik, upaya meningkatkan rasa cinta tanah air yang kuat secara jasmani dan rohani yang begitu mementingkan kecerdasan baik secara intelektual ataupun keterampilan lalu membangun moral budi pekerti dan keyakinan dalam beragama yang sangat ditekankan pada Kurikulum tersebut, yaitu Kurikulum 1968. Lalu, adanya Kurikulum 1968 disebabkan karena pertimbangan politik ideologis yang dianut oleh pemerintah pada masa itu, yang disebut masa Orde Baru correlated subject curiculum yang menjadi ciri khas struktur 1968,yang mengartikan bahwa materi pada jenjang pendidikan rendah memiliki korelasi untuk ke jenjang selanjutnya.

Alhamuddin, Politik Kebijakan Pengembangan Kurikulum di Indonesia Sejak Zaman Kemerdekaan Hingga Reformasi (1947-2013), 2019, Jakarta: Prenadamedia, Hal 53-54

C.Karakteristik Kurikulum 1968

Dalam Kurikulum 1968 ini di identikan dengan muatan mata pelajaran teoritis yang tidak terkait dengan ketentuan yang objektif baik di lapangan ataupun di kehidupan nyata (termatik). Strategi yang digunakan oleh Kurikulum ini begitu tergantung oleh ilmu pendidikan dan psikologis pada akhir tahun 1960. Dengan adanya Kurikulum ini, mencetus sebuah karakteristik yang membuat siswa berfokus pada pendidikan pancasila, kreativitas, dan pendidikan agama.

Wikipedia. (n.d.). Kurikulum 1968. Wikipedia Bahasa Indonesia. Diakses 6 Mei 2025

D.Dampak Kurikulum 1968

Dampak dari Kurikulum ini, membentuk manusia dengan ideologi pancasila yang sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kecerdasan dan keterampilan. Kurikulum 1068 juga membentuk moral budi pekerti dan keyakinan beragama para peserta didik. Penetapan Kurikulum 1968 sebagai Kurikulum di Indonesia yang melalui ketetapan majelis permusyawarakatan rakyat yang diutamakan dalam Kurikulum ini adalah sekolah dasar. Mata pelajaran itu dibentuk dengan berkelompok menjadi tiga kelompok pembinaan. Kelompok pertama pembinaan pancasila yang meliputi pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan Bahasa Indonesia pendidikan daerah, dan pendidikan olahraga. Kelompok kedua, pengetahuan dasar seperti berhitung, pengetahuan alam, pendidikan kesenian, dan pendidikan kesejahteraan keluarga. Sedangkan kelompok ke tiga, berkaitan dengan perkembangan kecakapan khusus seperti kejuruan agragia, kejuruan teknik, dan kejuruan ketatalaksanaan.

Wikipedia. (n.d.). Kurikulum 1968. Wikipedia Bahasa Indonesia. Diakses 6 Mei 2025

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun