Mohon tunggu...
Yuliana 2022AIH162
Yuliana 2022AIH162 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Mataram

Hobi saya membaca dan makan bakso

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesulitan Belajar Membaca (Disleksia) dan Menulis Siswa Kelas III Sekolah Dasar

21 Desember 2022   06:32 Diperbarui: 21 Desember 2022   06:35 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya mempunyai teman waktu Kelas III SD yang mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis, sebut aja inisialnya Dina. Dina ini selama 3 tahun berturut-turut belum naik kelas IV akibat dari hasil belajarnya yang rendah, khusus kemampuan membaca dan menulis yang rendah. Saya yang pendiam sangat gampang dimanfaatkan oleh Dina untuk membantu menuliskan tugas yang diberikan oleh guru, kalau saya menolak sangat mudah baginya memberikan ancaman. Dina tubuhnya lebih besar dari siswa seangkatannya sehingga sangat menguasai kelas, bahkan siswa laki-laki pun yang berani menganggunya dipukul dan dihantam sama Dina. Tak ada satupun siswa perempuan maupun laki-laki yang berani melawan Dina.

Alhasil wali kelas dan guru-guru yang lain, beberapa tahun terakhir ini terus mendiagnosa kesulitan membaca dan menulis yang di alami Dina, dari hasil diagnosa tersebut rupanya faktor penyebab Dina mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, Dina merupakan siswa yang memiliki IQ rendah, kurang minat dan motivasi belajar dan Faktor ekternal ini dipengaruhi oleh keadaan lingkungan keluarga, keadaan ekonomi orang tua dan cara guru dalam mengajar.

Di rumah, orang tua Dina sangat sibuk selain sebagai Ibu Rumah tangga juga mencari nafkah dengan berjualan untuk membantu perekonomian keluarga dan Dina juga ikut membantu orang tuanya. Hal ini berdampak pada rendahnya tanggung jawab atau kesadaran orang tua untuk memberikan perhatian khusus dalam kesulitan belajar yang dialami Dina.

Dalam kesulitan membaca, Dina tidak lancar dalam membaca dan kesalahan membedakan huruf yang mirip sedangkan kesulitan menulis, yang dialami Dina, dia belum dapat merangkai kalimat dengan benar, penulisan kata tidak benar, misalnya; kurang huruf, belum mengetahui pemakaian huruf besar dan tanda baca. 

Kondisi seperti inilah yang mengakibatkan minat dan motivasi belajar Dina rendah, karena yang dipikirkan oleh Dina sebagai anak yang hidup di Desa apalagi di daerah 3T (Daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) bagaimana setelah pulang sekolah bermain dengan teman-temannya, tak sempat untuk belajar di rumah. Anak Desa seperti Dina tak sempat memikirkan belajar seperti anak di kota yang dikondisikan atau dijadwalkan oleh orang tuanya untuk belajar. Diperparah dengan cara mengajar guru yang masih konvensional sehingga menyebabkan Dina bosan mengikuti pelajaran.  

Guru terus melakukan inovasi-inovasi agar siswa minat dan mempunyai motivasi belajar, khususnya pendekatan secara emosional yang dilakukan oleh wali kelas dan guru ke Dina agar menceritakan masalah yang dilamainya dan guru mampu memberikan solusi dalam penanganan masalah kesulitan belajar membaca dan menulis yang dialami oleh Dina. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru yaitu dengan cara memberikan bimbingan dan motivasi kepada Dina, dengan cara diberi jam belajar tambahan untuk melatih membaca dan menulis. 

Selain itu juga saya dan teman-teman juga ikut mensuppor Dina agar tetap semangat dalam belajar, Alhasil 9 bulan hasil yang didapatkan oleh Dina sangat memuaskan, sehingga Dina dapat membaca dan menulis karena bimbingan yang diberikan setiap hari. Di tambah dengan kreativitas guru dalam menggunakan metode pembelajaran secara bervariasi dan menyiapkan media pembelajaran.

 Selain itu juga pihak Sekolah bekerjasama dengan orang tua Dina untuk menceritakan masalah kesulitan belajar membaca dan menulis yang dialami Dina, sehingga orang tua dapat berkerjasama untuk membimbing anaknya. Alhasil Kerjasama yang baik antara Sekolah, Guru, dan Orang Tua sehingga Dina mempunyai minat dan motivasi belajar yang tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun