Mohon tunggu...
Lia Rayap
Lia Rayap Mohon Tunggu... Administrasi - poems, writings, and dark things.

- D A S -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lorong Waktu

31 Oktober 2017   11:50 Diperbarui: 31 Oktober 2017   12:10 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku merasa telah berada di sini sebelumnya. Aku yang mengitari lorong-lorong kesunyian tanpa lampu. Berlari dengan kaki telanjang. Menepis luka yang menganga. Aku mencarimu. Di mana kamu, sayang?. Seabad telah berlalu. Aku kembali. Apakah kau masih mengingatku?.

Aku yang dulu ada dalam peluhmu, bercampur dengan keringat yang mengutarakan kesetiaan. Aku yang berada satu centi dari detak jantungmu, yang memelukmu tanpa sekat. Tanpa beban. Ini aku. Aku yang namanya kau sebut dalam doamu ketika raja langit menghadiahkan duapertiga malam. Ini kita. Penghuni dimensi lain yang telah kita bangun sendiri. Kita yang telah kembali dengan takdir berbeda. Apakah ini kutukan?. Oh, tidak. Ini hanyalah hayalan yang merembes dalam otak ketidaksempurnaan.

Ruas-ruas kakiku telah termakan pecahan batu jalanan. Aku masih mencarimu. Di mana kamu, sayang?. Jika kamu menemukan pesan ini, aku ingin kau tahu, aku masih mencintaimu sama seperti yang lalu. Jangan "mengutuk" Tuhan atas keputusan-Nya. Aku masih di sini. Mencintaimu seperti seabad yang lalu.[]LR

-Bumi kita, Suatu Malam di Bulan Oktober 2015-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun