Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tiga Alasan Perempuan Harus Mahir di 3D

11 April 2021   18:14 Diperbarui: 12 April 2021   06:37 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar(kompasiana.com)

Sebagai contoh, seorang wanita harus selalu menjaga kebersihan dalam rumah tangga, jangan sampai berseliweran kotoran menempel dalam hiasan rumah tangga apalagi perabot rumah tangga. 

Ia pun harus tampak segar, jangan sampai terlihat kusut di mata suami, dengan begitu suami akan senang tiap kali memandang.  Sehingga takakan menimbulkan masalah dalam bahtera rumah tangga. Bukankah menjaga kebersihan sebagian dari iman, kawan?

3. Seorang wanita harus pintar di dapur(D3)

Di dapur tidak hanya pandai memasak saja. Harus pintar mengolah uang, jangan asal ada uang terus berpoya-poya. Tidak, kita harus pandai mengatur uang, itu jauh lebih baik ketimbang menghamburkan. Membeli barang dilihat dari segi manfaatnya, sekiranya penting lagi bermanfaat boleh-boleh saja dibeli.

Seorang wanita ibarat pilar rumah tangga, bukan sekadar hiasan belaka. Itulah kenapa pendidikan seorang wanita  harus sepadan dengan kaum pria. Karena dinilai peran tersebut sangatlah penting. Bila seorang wanita takmampu menguatkan rumah tangga maka bahtera itu akan hancur. Seorang istri kunci sukses suami, jadi Pekerjaan Perempuan  sangatlah penting dalam mendukung kelangsungan hidup.

Kedamaian keluarga adalah yang utama, sedangkan profesi pelengkap takdirnya. Bonus dari Sang Pencipta alam, karena dia mampu mengemban tugasnya.

Tulisan ke-74. Klaten 11 April 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun