Mohon tunggu...
Yulia Diva Karima
Yulia Diva Karima Mohon Tunggu... Mahasiswa MK Jurnalistik Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP UNS

Hobi membaca novel dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Menjaga Etika Berbahasa di Dunia Tanpa Batas

26 September 2025   21:07 Diperbarui: 26 September 2025   21:07 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Di era digital saat ini, interaksi juga dapat dilakukan secara virtual jarak jauh. Tentu saja jangkauan orang yang kita ajak interaksi juga jauh lebih banyak. Di media sosial, aplikasi pesan singkat, hingga forum daring kita dipertemukan dengan orang dari berbagai latar belakang, budaya, dan usia. Sayangnya, kebebasan berekspresi di ruang digital sering kali membuat sebagian orang melupakan etika berbahasa. Padahal, cara kita menulis dan berbicara mencerminkan kepribadian dan kecerdasan. 

Berbahasa yang benar berarti menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah, ejaan, hingga diksi yang tepat agar pesan tersampaikan dengan jelas dan menghindarkan kesalahpahaman. Kesalahan penulisan sederhana bisa saja menimbulkan makna ganda yang merugikan diri sendiri maupun orang lain, terlebih di ruang digiral yang dapat diakses oleh banyak orang.

Berbahasa yang baik berarti menyesuaikan bahasa dengan konteks dan lawan bicara. Cara kita menulis pesan untuk teman sebaya tentu berbeda dengan cara berkomunikasi dengan guru, dosen, atau atasan. Pemilihan ragam bahasa yang tepat menunjukkan kemampuan kita dalam menempatkan diri.

Berbahasa yang santun adalah wujud penghormatan kepada orang lain. Santun tidak selalu formal, tetapi bagaimana kita menghindari kata-kata yang tidak pantas, merendahkan, provokasi, atau diskriminasi. Di dunia digital, komentar yang tidak santun dapat menyinggung perasaan orang lain, bahkan berujung pada konflik yang lebih besar.

Menggunakan bahasa yang benar, baik, dan santun di era digital bukan hanya soal tata krama, tetapi juga tanggung jawab moral. Setiap kata yang ditulis akan meninggalkan jejak, bisa memengaruhi pandangan orang lain, dan dapat membentuk budaya komunikasi masyarakat. Oleh karena itu, mari bersama-sama menjadikan ruang digital lebih sehar dengan berbahasa yang mencerdaskan, menyejukkan, dan menghargai. 

Mari berbahasa yang benar, baik, dan santun dengan kita mulai dari hal paling sederhana: menulis dengan cermat, memilih kata dengan bijak, dan menyampaikan pendapat dengan sopan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun