Jika UN bersifat wajib diikuti oleh seluruh siswa karena sebagai syarat kelulusan, TKA tidak wajib. Meski demikian TKA dijadikan indikator ketika siswa akan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.Â
Mata pelajaran yang diujikan dalam TKA SMP adalah Matematika dan Bahasa Indonesia.
Pada mapel matematika, setelah membaca contoh, simulasi soal, juga kisi-kisi, kami para guru matematika sampai pada kesimpulan bahwa soal TKA tidak jauh berbeda dengan UN, hanya ada sedikit pengembangan.
Kalau hampir sama lantas mengapa istilahnya bukan UN tetapi  TKA?Â
Dijelaskan oleh Bapak Mentri bahwa kata 'ujian' menimbulkan perasaan trauma pada siswa. Ada perasaan takut tidak lulus di dalamnya. Nah, untuk menghilangkan kesan seram ini istilah ujian diganti dengan Tes Kemampuan Akademik.
Secara umum siswa sekarang tidak pernah mengenal apa itu Ujian Nasional. UN dihapus pada tahun 2021, tahun 2020 adalah pelaksanaan terakhir UN.
Tidak adanya UN mempunyai dampak positif seperti berkurangnya tekanan mental pada siswa, siswa lebih leluasa dalam mengembangkan dirinya, juga penilaian yang lebih fair karena hasil belajar tiga tahun tidak hanya diukur dari event ujian nasional saja.
Selain dampak positif, ternyata tidak adanya UN juga menimbulkan masalah baru, seperti kurangnya minat dan daya juang siswa dalam mengejar prestasi akademik.
Tidak bisa dipungkiri lima tahun tanpa UN membuat siswa menjadi lebih santai. Belajar begini-begini saja toh akhirnya lulus, mungkin begitu yang dipikirkan siswa.
Pelaksanaan TKA mulai tahun pelajaran 2025/2026 ini memaksa siswa menata diri. Ya, mau tidak mereka harus belajar lebih keras agar bisa berhasil dalam TKA.