Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengunjungi Museum Mpu Purwa, Sebuah Cara Asyik Belajar Sejarah

3 Juli 2022   21:46 Diperbarui: 3 Juli 2022   22:31 1761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi topeng Malangan,  dokumentasi pribadi Rio

Namun kesan tersebut akan hilang begitu kita memasuki Museum Mpu Purwa.
Di bagian depan museum kedatangan kami langsung disambut dengan arca Brahma Catur Muka.  Arca ini digambarkan dalam bentuk duduk sila tumpang (wirasana) dengan empat wajah yang menghadap ke arah empat mata angin.  

Brahma Catur Muka, dokumentasi pribadi Rio
Brahma Catur Muka, dokumentasi pribadi Rio
Di bagian kiri dekat pintu masuk berjajar topeng Malangan aneka warna seolah mengucapkan selamat datang pada para pengunjung museum.

Koleksi topeng Malangan,  dokumentasi pribadi Rio
Koleksi topeng Malangan,  dokumentasi pribadi Rio

Semakin masuk ke dalam, makin  banyak benda bersejarah yang tertata rapi lengkap dengan keterangannya. Benda-benda tersebut dilindungi kaca tebal dengan keterangan di bagian luarnya.

Dinding -dinding bagian dalam museum dipenuhi keterangan dari benda-benda bersejarah yang ada di Museum Mpu Purwa.

Sebagian koleksi museum, dokumentasi pribadi Rio
Sebagian koleksi museum, dokumentasi pribadi Rio
Keterangan tentang benda bersejarah di dinding museum, dokumentasi pribadi Rio
Keterangan tentang benda bersejarah di dinding museum, dokumentasi pribadi Rio
Oh ya,  ada satu cara unik  yang dilakukan Museum Mpu Purwa dalam menyajikan foto-foto benda bersejarah dan keterangannya, yaitu dengan menggunakan kubus berwarna-warni yang bisa diputar-putar.   

Tiap sisi kubus berisi foto benda bersejarah dan sisi yang berdekatan berisi keterangan tentang benda-benda tersebut.  Sebuah cara yang tidak biasa dan kiranya sangat menarik perhatian pengunjung.  

Kubus yang berisi informasi benda-benda bersejarah, dokumentasi pribadi Rio
Kubus yang berisi informasi benda-benda bersejarah, dokumentasi pribadi Rio
Naik ke lantai dua suasana agak redup.  Namun penerangan lampu-lampu di dalam museum membuat suasana terasa mengasyikkan.

Di ruang atas bagian kanan  terdapat diorama-diorama dalam ruangan kaca. Diorama tersebut mengisahkan tentang sejarah berdirinya kerajaan Singosari hingga keruntuhannya,  dan diakhiri dengan berdirinya kerajaan Majapahit.

Diorama penculikan Kendedes, dokumentasi pribadi 
Diorama penculikan Kendedes, dokumentasi pribadi 
Tiap diorama diberi keterangan kisah di atasnya.  Mulai dari penculikan Kendedes oleh Tunggul Ametung,  kemarahan Mpu Purwa pada penduduk Panawijen karena mereka tidak memberikan pertolongan pada Kendedes ketika diculik,  berlanjut hingga usaha Ken Arok untuk merebut Kendedes dari Tunggul Ametung.

Ya,  Kendedes adalah perempuan istimewa yang menurut ramalan ia akan menurunkan raja-raja besar di pulau Jawa. Karena itu Ken Arok berusaha keras untuk mendapatkannya.

Usaha Ken Arok dimulai dari memesan keris pada Mpu Gandring, dan karena ketidak sabarannya Ken Arok justru menggunakan keris tersebut untuk membunuh Sang Mpu.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun