Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Asyiknya Berlebaran di Kampung

2 Mei 2022   09:43 Diperbarui: 2 Mei 2022   09:48 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Allahu akbar... Allahu akbar... Allahu akbar
Laa ilaaha illallah huwallahu akbar
Allahu akbar walillahil hamd

Lebaran selalu menjadi hari yang dinanti.  Setelah sebulan lamanya berpuasa kini tibalah kita menyambut datangnya hari yang fitri.

Saat Idul Fitri tiba,  pagi-pagi benar kami sudah rapi dan wangi. Berjalan sepanjang kampung,  menyapa tetangga yang juga tampak segar dan cerah untuk menuju ke masjid.  Anak -anak kecil begitu riang gembira debgan baju baru mereka.

Sholat Id,  dokumentasi pribadi 
Sholat Id,  dokumentasi pribadi 
Meskipun masjid kami cukup besar, jamaah selalu meluber saat sholat Id.  Karenanya pembatas antara shof laki laki dan perempuan terpasang sampai keluar masjid. 

Sholat dua rakaat ditambah dengan khotbah Idul Fitri membuat kami tak beranjak dari halaman masjid. 

Begitu doa sudah dilantunkan mulailah kami bersalam-salaman dengan sesama jamaah.  Hampir semua jamaah adalah tetangga. Jadi kami semua saling mengenal.

Saat khotbah,  dokumentasi pribadi 
Saat khotbah,  dokumentasi pribadi 
Keceriaan suasana ditambah dengan para pedagang mainan atau makanan yang menawarkan barang dagangannya di depan pasar.  Masjid kami pas berhadap-hadapan dengan Pasar Bareng.  Jadi biasanya pulang sholat Id kami mampir pasar sebentar untuk membeli siomay, gado-gado atau cilok.  He.. He...

Membeli gado-gado,  dokumentasi pribadi 
Membeli gado-gado,  dokumentasi pribadi 
Suasana gembira sekaligus haru demikian terasa. Apalagi jika bertemu teman yang lama di perantauan.

Ada banyak ucapan lebaran saat itu.

"Ngaturaken sedaya kalepatan, " biasanya itu ucapan untuk kenalan atau tetangga yang lebih tua.  Artinya mohon maaf atas segala kesalahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun