Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu diberikan pengetahuan pada siswa tentang bagaimana adab pergaulan dengan lawan jenis. Jangan sampai mereka terjatuh dalam gaya pergaulan yang tidak baik sehingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Di sinilah dilakukan penanaman pendidikan seksual pada siswa. Disesuaikan dengan usia, pendidikan seksual diberikan pada siswa dengan cara dialogis.Â
Jadi di samping memberikan materi, narasumber lebih banyak memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan siswa.
Dengan diskusi dan pendekatan yang hangat siswa menjadi tidak merasa sungkan untuk menanyakan banyak hal.
Dalam kesempatan lain juga diberikan pengarahan tentang etika bermedsos. Sebagaimana diketahui semua siswa akrab dengan medsos.Â
i sini mereka perlu diberikan rambu-rambu, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam bermedsos. Juga pengetahuan tentang cyber crime dan cara menghindarinya.
Bagaimana dengan keterampilan? Kegiatan keputrian kadang diisi dengan pelajaran menjahit dengan tangan. Keterampilan yang sering diabaikan, tapi sangat diperlukan dalam kondisi tertentu, misal saat baju tiba-tiba jahitannya rusak/sobek, atau memasang kembali kancing yang lepas.
Bersama alumni kegiatan pernah diisi dengan keterampilan wirausaha yaitu bagaimana cara membuat jelly yang bertekstur lembut.
Sebagai penutup, betapa banyak yang bisa dipelajari pada kegiatan keputrian. Pada prinsipnya kegiatan ini mengajak siswa putri untuk lebih memahami, menghargai dan mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka secara maksimal.
Ya, kegiatan keputrian ingin menunjukkan pada siswa bahwa wanita begitu berharga. Karena dari wanita yang sehat, cerdas dan berkarakter diharapkan akan tumbuh generasi yang berkualitas pula.
Semoga bermanfaat :)