Hari semakin larut. Â Iwan memasang wajah kusut di depan ibuk yang sedang membuat adonan roti goreng untuk dijual besok pagi. "Buk, Â ayolah.. Â , aku tidak bisa mengirim tugas.., " rengeknya.
Ibuk menghentikan pekerjaannya sejenak. Dipandangnya anak bungsunya.
"Kemarin 'kan sudah minta untuk paketan, Â sekarang minta lagi? " tanya ibu sambil kembali meneruskan pekerjaannya.
"Tugasnya banyak Buk.., Â mau semesteran.., " kata Iwan lagi.
Ibuk mengeluarkan uang dari saku bajunya.
"Ini, Â duapuluh lima ribu cukup ya? Â "
Cepat-cepat Iwan meraih uang itu dan berlari keluar.
"Iwan, Â cepat pulang, Â "kata ibuk mengingatkan.
"Iya, Â Buk! " jawab Iwan sigap. Bergegas ia menuju toko Pak Agus untuk membeli pulsa.
"Pulsa lagi Le? " tanya Pak Agus heran. Â "Sepertinya kemarin lusa baru beli? "