Mohon tunggu...
YUDI MASRAMID
YUDI MASRAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Melihat Kebijakan 1, 2, dan 3 Anak di China, Karena Penurunan Kelahiran

25 September 2022   16:46 Diperbarui: 25 September 2022   16:59 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebih Banyak Orang Tua di China Penurunan Kelahiran. Foto : China visual/hk3.com


Semenjak tahun 1980 an  di China hanya boleh punya anak satu. Akibatnya terjadi penurunan tajam angka kelahiran menjadi masalah kurangnya tenaga muda  
Tahun 2014 diboleh dua, namun dengan penyusutan yang terus terjadi tahun 2021 dibolehkan tiga anak di China yang diberlakukan tahun ini.

Politbiro Partai Komunis memutuskan pada pertemuan di Beijing.
 "optimalisasi kebijakan pengendalian kelahiran" seperti itu akan membantu memperbaiki struktur populasi dan menanggapi populasi yang menua.

Banyak penduduk China tidak gembira dengan ketentuan ini.
Mereka menunjuk pada kenaikan tajam dalam biaya hidup di kota.

 China mengumumkan mengizinkan pernikahan memiliki tiga anak, naik dari dua. Foto: Gilles Sabrié / The New York Times
 China mengumumkan mengizinkan pernikahan memiliki tiga anak, naik dari dua. Foto: Gilles Sabrié / The New York Times
Keturunan laki-laki secara tradisional lebih disukai di China , karena anak perempuan sering pindah ke keluarga suaminya setelah menikah.


Pada awal 1980-an hingga pertengahan 2010-an, pemerintah China dengan kejam menerapkan kebijakan satu anak.  Dengan kebijakan ini   China berharap mengurangi populasi negara itu hingga 300 juta orang.

Namun, dalam keadaan tertentu, seperti cacat atau kematian anak pertama,  mengizinkan kelahiran anak kedua.

Keluarga satu anak menerima banyak insentif materi, seperti bonus bulanan hingga ulang tahun ke-14 anak,  pendidikan, kesehatan, dan perumahan.

Sanksi yang dikenakan atas ketidakpatuhan terhadap kebijakan satu anak hukuman sangat tinggi .

 Pasangan yang memiliki anak kedua  harus membayar dengan yuan yang nilainya sama US $365  

 Akibatnya ada 7,9 juta aborsi pada 1979, tiga tahun kemudian jumlah itu meningkat menjadi 12,4 juta.
Aborsi di Republik Rakyat Tiongkok tidak hanya legal, tetapi juga secara resmi didorong oleh pemerintah dan diberi imbalan dalam bentuk liburan berbayar.

Meskipun kebijakan satu anak sangat mengurangi kesuburan memperlambat pertumbuhan  kebijakan itu juga menimbulkan beberapa masalah yang  serius yang kini mulai tampak.

Sementara itu, penentuan jenis kelamin sebelum lahir juga dilarang oleh undang-undang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun