Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pagi ini, Merapi Sedikit Batuk

12 Mei 2018   11:30 Diperbarui: 12 Mei 2018   11:51 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sources : twitter @merapi_news

Jum'at pagi (11/5) masyarakat jogja melihat hal yang tak biasa di penjuru utara. Ada asap membumbung tinggi dari gunung merapi, tentu saja ini menimbulkan sedikit kepanikan, asap apa itu? apakah merapi erupsi lagi ? masih teringat jelas bagaimana erupsi merapi  pada 2010 silam lalu. Erupsi besar yang tidak disangka-sangka dan sampai menewaskan mbah Marijan sang juru kunci merapi.

Jam 7.40 terasa gempa kecil, membuat kepanikan warga bertambah, berita masih simpang siur, belum ada kepastian apa yang terjadi di puncak merapi. Baru beberapa saat kemudian, sekitar jam 9.00 melalui akun twitter resmi dari BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) jika yang terjadi di merapi adalah erupsi freatik.

Erupsi freatik adalah erupsi yang membuat gunung memuntahkan material debu vulkanik, namun tidak melelehkan magma. Berbeda dari erupsi lava yang melelehkan cairan magma dan cenderung tidak meletus. 

Erupsi freatik juga bisa terjadi tanpa adanya tanda-tanda sebelumnya. erupsi  ini  berbeda dengan erupsi gunung berapi lainnya. Bedanya letusan ini disebabkan karena magma yang keluar bersentuhan dengan air, baik secara langsung atau tidak. Air yang bersentuhan dengan magma ini bisa berasal dari air tanah, laut, danau, kawah maupun hujan. Ketika persinggungan antara air dan magma yang bersuhu tinggi terjadi, maka air akan menguap di dalam Bumi.  

Uap air tersebut kemudian naik melalui retakan tanah dan memanaskan batuan di atasnya. Sementara itu, air dibawah akan mendidih. Tekanan dari uap air yang mendidih ini bisa menyebabkan retakan merambat makin cepat. Kendati tidak memuntahkan lava atau awan panas, warga dihimbau untuk tetap waspada dan tidak panik.

Source : twitter @BPPTKG
Source : twitter @BPPTKG
Keluarnya material yang berisi debu dan uap air ini menghujani sebagian besar wilayah Jogjakarta, karena pada saat itu arah angin ke arah selatan dan tenggara, dari pukul 9.00-11.00 kondisi langit menjadi mendung, padahal matahari bersinar begitu terik. Debu memang tidak membahayakan, tapi cukup menganggu saat beraktifitas di luar ruangan dan dalam perjalanan. Hal ini menyebabkan 8 penerbangan di Bandara Adi Soetjipto Yogyakarta ditunda untuk sementara waktu.

Erupsi merapi di tahun 2010 silam, membuat banyak warga mawas diri untuk siap dan waspada ketika mendapati keanehan dari aktifitas merapi, di tahun 2010 lalu banyak berita hoax yang menambah kepanikan warga yang pada akhirnya tidak terbukti kebenarannya. Selain itu perlu diapresiasi untuk akun-akun twitter dan instagram yang memantau aktifitas merapi yang langsung sigap memberi informasi mengenai kondisi sebenarnya yang terjadi.

Referensi :

1, 2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun