Mohon tunggu...
Yudi Kurniawan
Yudi Kurniawan Mohon Tunggu... Psikolog Klinis, Dosen

Psikolog Klinis | Dosen Fakultas Psikologi Universitas Semarang | Ikatan Psikolog Klinis Indonesia | Contact at kurniawan.yudika@gmail.com | Berkicau di @yudikurniawan27 |

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Perahu Kertas The Movie: Lebih dari Sekadar Kisah Cinta

16 Agustus 2012   16:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:39 17411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hai Neptunus, apakabar di laut biru? Perahu kertas yang kali ini akan membawakanmu kisah tentang perjalanan hatiku..."

[caption id="attachment_200644" align="alignleft" width="300" caption="Poster film Perahu kertas"][/caption] Layaknya sebuah film yang diangkat dari kisah novel, pasti banyak pembaca setia yang mengharapkan film dari novel kesayangannya akan sebagus imajinasi mereka. Begitu pula dengan Film Perahu Kertas adaptasi dari novel Dewi ‘Dee’ Lestari yang tayang serentak di bioskop pada 16 Agustus. Bagi saya, film adaptasi yang sama persis dengan novel justru tidak membuatnya menjadi karya yang menarik. Butuh sedikit perbedaan penafsiran, asal bukan di inti cerita, agar film menjadi medium yang berbeda untuk menampilkan kisah novel dengan mengangkat ide yang sama.

Ketika megetahui bahwa film Perahu Kertas disutradari oleh Hanung Bramantyo, ditambah Dee sebagai penulis skenario, saya yakin bahwa Perahu Kertas dalam medium film akan tetap ‘nikmat dan mengalir’ seperti novelnya. Perasaan itu saya buktikan malam ini. Begitu film usai, komentar pertama yang terlintas di benak saya adalah: Lihat filmnya, dengarkan musiknya, dan rasakan sensasinya. Sepertinya Hanung Bramantyo tidak banyak melakukan interpretasi terhadap film ini. Barangkali itulah alasan mengapa film Perahu Kertas dibagi menjadi dua bagian. Supaya filmnya terasa mengalir, memang seharusnya tidak banyak bagian cerita dari novel yang dipotong. Novel yang terdiri dari 434 halaman tentu saja cukup panjang jika harus dipaksakan menjadi satu cerita film yang rata-rata durasinya 120 menitan.

Sinematografi dalam film ini juga apik. Adegan pembuka cukup memanjakan mata penonton dengan keindahan bawah laut dan deburan ombak. Sesuai dengan novelnya, dikisahkan seorang gadis bernama Kugy (Maudy Ayunda) yang akan menempuh kehidupan barunya sebagai mahasiswa di kota Bandung. Proses kepindahan Kugy dibantu oleh sahabatnya sejak kecil bernama Noni (Syvia Fully). Kugy yang memiliki hobi menulis dongeng memilih kuliah di jurusan Sastra. Oleh Noni dan pacarnya yang bernama Eko (Fauzan Smith), Kugy dinilai sebagai anak aneh yang memiliki hobi aneh pula, yaitu melarung perahu kertas.

[caption id="attachment_200645" align="alignright" width="300" caption="Kugy dan Keenan (sumber: hai-online.com)"]

1345135205781624425
1345135205781624425
[/caption] Kugy kemudian bertemu dengan sepupu Eko yang bernama Keenan (Adipati Dolken). Salah satu dialog yang menurut saya menarik terjadi ketika Kugy bercerita mengenai rencana hidupnya setelah selesa kuliah di jurusan Sastra.

“Aku kuliah di Sastra. Kemudian lulus dan kerja sampai mapan. Setelah itu aku baru bisa jadi penulis dongeng”.

Tanggapan dari Keenan,”Oh kalau begitu kamu berputar dulu jadi orang lain, baru kamu kembali jadi diri kamu sendiri, begitu?”

Bagi Kugy, impian itu harus dikejar. Tapi ia juga realistis bahwa impiannya yang tak lazim bisa jadi akan membuat hidupnya menjadi sulit. Tapi setidaknya ia masih beruntung dizinkan kuliah di jurusan yang sesuai dengan minatnya. Keenan yang hobi melukis terpaksa masuk jurusan Ekonomi karena paksaan dari sang Ayah.

Pembaca novel Perahu Kertas tentu tahu bahwa kisah yang dihadirkan Dee berlapis tapi saling terkait. Awalnya saya tidak yakin kisah itu dapat disampaikan dengan cair dalam film. Tapi nyatanya, Hanung berhasil menyampaikan kisah yang berlapis itu dengan apik. Terhalangnya perasaan cinta Kugy dan Keenan karena situasi akhirnya membuat mereka saling menjauh satu sama lain. Kugy mulai menjauh ketika ada sosok wanita bernama Wanda (Kymberly Ryder) yang menyukai Keenan. Keenan pun mengalami konflik dengan ayahnya akibat pilihannya untuk berhenti kuliah dan menekuni dunia melukis.

Dalam rasa kehilangan, Kugy dan Keenan mulai menemukan sosok yang mencintai mereka. Remi (Reza Rahadian) untuk Kugy dan Luhde (Elyzia Mulachela) untuk Keenan. Ketika Kugy dan Keenan mulai mencintai pasangan mereka dalam ‘pelarian’, mereka justru harus dipertemukan oleh takdir. [caption id="attachment_200646" align="alignright" width="300" caption="Lukisan Keenan (sumber: drupal.everywebspace.com)"]

134513527012048231
134513527012048231
[/caption]

Perahu Kertas adalah cerita cinta dalam arti yang luas. Kisah cinta antar pasangan manusia, dibalut konflik untuk mencintai impian mereka. Berusaha untuk menjadi diri sendiri, mengikuti kata hati, tanpa harus berubah jadi orang lain untuk sekadar mencintai. Seperti tema pada nover bestseller lain yang diangkat jadi fim, seperti Laskar Pelangi dan Negeri 5 Menara, kekuatan mimpi dan keyakinan itu tidak terbantahkan. Memang hal tersebut belum tergambarkan utuh dalam fim Perahu Kertas bagian pertama ini. Tapi saya punya harapan besar bahwa kekuatan itu akan muncul di bagian keduanya.

Sedikit bocoran, Hanung Bramantyo bersama Dee dan Titi DJ ikut ambil peran dalam film ini. Penasaran mereka bermain sebagai apa? Langsung saja lihat filmnya ya.

"Hai 'Nus, manusia satu itu muncul lagi. Apa kabar ya dia? Tunggu perahu kertasku ya.. cerita ini belum usai...,"(Kugy)

@yudikurniawan27

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun