Ada yang jauh lebih mengejutkan dari kembali bergulirnya Liga Inggris, selain penetapan juara oleh Liverpool FC, yakni persaingan untuk menghindari zona degradasi agar tidak turun kasta ke kompetisi Championship.
Norwich City, Aston Villa, Bournemouth, Watford dan West Ham United adalah tim-tim yang sedang menghindari degradasi. Namun di pekan ke-35 Liga Inggris yang berlangsung sejak tadi malam, Sabtu (11/7) satu tim sudah dipastikan terdegradasi.
Tim yang degradasi itu adalah Norwich City yang pada laga pekan ini harus menerima pil pahit, klub yang berpredikat sebagai juara Championship musim 2018/2019 ini harus menelan kekalahan dengan skor 0-4 dari West Ham.
Norwich yang bermain sebagai tuan rumah, dibuat tak berdaya mengadang keganasan West Ham. The Hammers tanpa ampun membrondong gawang Norwich yang dikawal kiper asal Belanda, Tim Krul, sebanyak empat kali.
Adalah Michail Antonio memborong empat gol ketika membantu timnya West Ham menang telak 4-0 atas Norwich City dalam laga yang berlangsung tanpa penonton karena pandemi Covid-19 di Stadion Carrow Road, Sabtu (11/7) malam WIB.
Alhasil, Norwich pun tetap setia di posisi ke-20 klasemen Liga Inggris dengan 21 poin yang sekaligus membuatnya dipastikan terdegradasi dan tak bisa mengejar lagi perolehan 34 poin Watford di posisi ke-17 yang di saat bersamaan mengalahkan Newcastle United 2-1.
Pasalnya Liga Inggris cuma menyisakan tiga pertandingan lagi. Ini tentu sangat memukul Norwich yang selepas Premier league dimulai lagi 17 Juni, Norwich selalu kalah. Total 24 kekalahan musim ini mereka koleksi yang menjadi rekor mereka sepanjang sejarah klub.
Sementara itu bagi The Hammers kemenangan yang diraih tadi malam pada laga Norwich vs West Ham adalah poin yang sangat berharga untuk menambah jarak aman dari ancaman degradasi.
Hasil itu membuat West Ham yang berada di urutan ke-16 kini telah mengoleksi 34 poin dari 34 laga dan memperlebar jarak poin dengan penghuni ambang atas degradasi Bornemouth (28/33) dengan enam poin, yang akan mulai bertanding di pekan ini pada Minggu (12/7) menghadapi Leicester City.
Sumringahnya Michail Antonio
Penyerang West Ham United, Michail Antonio tak berusaha menyembunyikan rasa sumringahnya setelah berhasil meraih quattrick pertama dalam karier profesionalnya di Liga Inggris dalam usianya yang sudah menginjak 30 tahun.
Seperti yang sudah di jelaskan di halaman pertama, Antonio memborong empat goo ketika membantu timnya mengalahkan Norwich City 4-0. Bagi dirinya catatan gol ini menjadi sejarah bagi kariernya dan klub West Ham sendiri.
"Saya senang berada dalam catatan sejarah. Pemain pertama yang mencetak empat gol di laga tandang, salah satu yang terakhir mencetak gol di Upton Park dan sekarang jadi yang pertama mencetak empat gol untuk West Ham di Liga Premier. Sungguh perasaan yang luar biasa," kata Antonio selepas laga seperti dilansir laman resmi West Ham.
Selain menjadi catatan sejarah baginya dan klub, torehan gol ini menjadikan Antonio menjadi pemain kesembilan dalam sejarah Premier League yang digulirkan sejak musim 1993/94 untuk catatan prestasi empat gol yang dicetak dalam satu pertandingan, yang terakhir dilakukan oleh Harry Kane pada Mei 2017, dalam kemenangan 6-1 Tottenham atas Leicester.
Selepas laga, Antonio yang akhirnya berhak membawa pulang bola pertandingan sebagai pertanda pemain mencetak tiga gol untuk melanjutkan tren positif ketajamannya dalam beberapa pertandingan terakhir.
Menurut Antonio, penampilan timnya itu semua tidak lepas dari arahan manajer David Moyes yang menerapkan strategi dengan serangan yang bergelombang dan mengalir. Ia yang diplot sebagai penyerang tunggal dalam skema 4-3-3 cuma perlu memanfaatkan peluang yang ada.
Sejauh ini, Antonio telah mengoleksi delapan gol dan membuat tiga assist dari 21 penampilan di pentas liga. Padahal, posisi aslinya bukanlah seorang striker murni, tapi ia adalah pemain serba bisa yang sebelumnya kerap dipasang sebagai bek sayap atau winger.
Antonio memang merupakan pemain serba bisa. Asalkan tidak ditempatkan sebagai bek tengah atau gelandang tengah, dirinya siap untuk menjalankan tugasnya. Dengan gaya main yang mengandalkan kecepatan dan kekuatan fisik dibandingkan apapun, determinasi adalah kunci utama Antonio di atas lapangan.
So, aksi spektakuler yang ditunjukkan oleh Antonio memang luar biasa. Di kalangan fans West Ham ia merupakan pemain kesayangan meskipun perannya tak terlalu menonjol, tapi aksi-aksi tak terduganya seperti pertandingan tadi malam, itulah aksi yang ditunggu-tunggu.
Meski begitu, penampilan West Ham pada musim ini memang naik turun sulit ketebak maunya apa, pekan ini menang pekan berikutnya bisa saja bermain imbang atau kalah. Tapi itulah kenikmatan hakiki kala mendukung tim medioker semodel West Ham ini bagi saya, apalagi kalau melihat keloyalan fans mereka di Inggris sana.
Terima kasih Antonio!
