Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hikmah Pembatalan Ibadah Haji 1441 H bagi WNI

3 Juni 2020   15:01 Diperbarui: 3 Juni 2020   14:58 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pemerintah secara resmi membatalkan keberangkatan ibadah haji bagi seluruh WNI pada tahun 1441 H atau tahun 2020 dan akan digeser ke tahun 2021 atau tahun 1442 H. Keputusan ini disampaikan secara langsung oleh Menteri Agama pada tanggal 2 Juni 2020. Sudah pasti keputusan pemerintah ini akan banyak mengakibatkan beberapa konsekuensi, namun yang pasti keputusan ini tentu menimbulkan kesedihan bagi semua calon jemaah haji (CJH) Indonesia.

Bagaimana tidak sedih, seluruh calon jamaah haji tentu sudah lama menunggu kesempatan beribadah haji sampai bertahun -- tahun karena antrian untuk mendapatkan kesempatan tersebut sangat panjang. Belum lagi bagi para CJH yang berusia lanjut atau lansia, mereka tentu lebih khawatir bila niatan mereka tidak kesampaian karena faktor usia, walaupun usia memang hanya Allah SWT saja yang mengetahui.

Mengapa pemerintah akhirnya membatalkan pemberangkatan CJH pada tahun ini dan menggesernya pada tahun berikutnya ? Pemerintah pasti sudah memikirkan dan mempelajari keputusan ini dengan matang. Alasan yang disampaikan oleh pemerintah adalah tentang keamanan CJH serta belum adanya kabar dari Pemerintah Arab Saudi untuk membuka negaranya dalam pelaksanaan ibadah haji.

Mengenai masalah keamanan, para CJH tentu banyak memaklumi akan kondisi yang ada sekarang dimana pandemi penyakit Covid-19 masih terjadi. Bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi pandemi ini juga melanda hampir seluruh negara di dunia termasuk di Arab Saudi. Memang keadaan di Arab Saudi menujukkan pandemi ini mulai menurun, namun di Indonesia masih berada dalam level tinggi.

Keadaan ini tentu memaksa pemerintah melaksanakan protokol kesehatan yang ketat seperti menjaga jarak orang dengan orang lain. Mengingat hal ini, ibadah haji yang secara ritual akan melibatkan jutaan orang dari berbagai negara akan sangat sulit bahkan mustahil menerapkan protokol kesehatan ditambah lagi banyak CJH dengan usia yang sudah lanjut sehingga lebih rentan terhadap penyakit.

Alasan kedua yang menyebabkan pemerintah tidak memberangkatkan CJH pada tahun ini adalah masalah persiapan yang terlalu pendek. Perlu diketahui bahwa sampai saat pengumuman disiarkan, belum ada kabar dari pihak Pemerintah Arab Saudi untuk membuka wilayahnya dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020 atahu 1441 H. Hal ini tentu tidak bisa menjamin bagi Pemerintah Indonesia dalam menyiapkan berbagai keperluan bagi CJH WNI dalam melaksanakan ibadah haji.

Keberangkatan kloter I dilaksanakan pada awal bulan Zulqaidah, artinya sekitar 20 hari dari tanggal pengumuman namun yang terjadi adalah Pemerintah Indonesia belum bisa mengakses berbagai keperluan yang diperlukan bagi CJH WNI selama beribadah haji seperti penginapan, makanan, transportasi serta berbagai keperluan penting lainnya.

Hal ini tentu akan menyebabkan masalah besar bila dipaksakan untuk memberangkatkan CJH walaupun pada akhirnya nanti mungkin pihak Arab Saudi membuka wilayahnya dalam penyelenggaraan ibadah haji. Jumlah CJH yang berangkat lebih dari 200 ribu orang dengan lama rata -- rata untuk beribadah haji sekitar 40 hari, bukanlah persoalan yang remeh, sehingga membutuhkan perencanaan dan persiapan yang sangat matang. Waktu yang ada sebelum keberangkatan CJH nanti sudah pasti pemerintah tidak bisa memberikan pelayanan yang baik, sehingga pemerintah menganggap lebih baik menunda hingga tahun berikutnya.

Ibadah haji merupakan ibadah yang sangat diharapkan oleh seluruh umat Islam termasuk umat Islam di Indonesia. Berbagai kisah terdapat dalam rangka ibadah tersebut mulai dari menunggu waktu keberangkatan, mempersiapkan biaya, selama dalam perjalanan, maupun selama beribadah hingga kepulangan lagi ke tanah air.

Tidak sedikit dari umat Islam yang rela pontang panting mencari nafkah dan menabung sedikit demi sedikit hingga bertahun -- tahun untuk dapat menunaikan beribadah haji. Hal ini karena kerinduan mereka untuk berziarah langsung ke makam Nabi Muhammad SAW, mengunjungi Ka'bah dan berbagai macam ritual lainnya secara langsung di bumi tempat Islam pertama kali dihidupkan.

Setiap muslim pasti ingin menunaikan ibadah haji, namun  tidak semua dapat kesempatan tersebut. Banyak orang -- orang berada namun banyak juga dari mereka yang belum mendapat kesempatan beribadah haji, tetapi banyak dari masyarakat yang secara kasat mata mereka tidak berharta tetapi mampu menunaikan ibadah haji. Ibadah haji memang panggilan dari Allah SWT bagi siapa yang dikehendaki-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun