Mohon tunggu...
yudi biantoro
yudi biantoro Mohon Tunggu... Guru - Guru BK

Penyuka kata-kata, pengejar diksi bermakna...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Harmoni Tiga Doa

15 April 2019   21:59 Diperbarui: 16 April 2019   04:24 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saling merekatkan tangan  mereka, merasakan emosi yang terbimbing oleh kata demi kata sehingga akhirnya isak tangis dan pelukan erat mendekatkan keduanya.

"Perlunya Iman, ilmu dan amal menjadi kunci dalam kehidupan" ujar mas ipung, yang juga merupakan guru BK SMA Mualimin ini.  

dokpri
dokpri
Momen pelukan dan saling mencium antara orangtua dan anak diulang kembali sehingga haru biru begitu kental terasa. Mungkin ini menjadi momen langka bagi sebagian yang hadir untuk dekat dan saling berbicara hati ke hati. Ini adalah momen spesial bagi mereka. 

Ditempat lain, suasana syahdu dan lekat dalam pemberkatan doa yang dipimpin oleh Pendeta Tigor Yunus Sitorus, S.Th dari Gereja Pantai Kosta. 

dokpri
dokpri
Ruang Aula utara yang berisi 29 siswa Kristen dan Katolik menjadi menggema oleh untaian kata kata dalam khotbah yang disampaikan.

"Mintalah maaf pada orang tuamu, guru mu; datangi mereka dan peluklah" ujar Pendeta Tigor. Anak anak berhamburan mendekati orang tuanya. Sambil terisak mereka sungkem dan meminta maaf. Sungguh suasana yang sejuk saat melihat orangtua dan anak saling erat dan dekat. 

dokpri
dokpri
Doa Kristen diakhiri bersamaan dengan suara adzan yang mulai terdengar. 

Harmoni yang indah, doa yang kuat dan hubungan yang erat baik orang tua, guru, staf dan anak anak. Tiga Doa sengaja dikuatkan untuk memberi kesejukan dan ketenangan yang paripurna. Wiratama bergerak, berikhtiar dan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi semua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun