Keesokan harinya, Upin Ipin sudah berpakaian rapi karena mereka akan ke rumah Ehsan untuk merayakan ulang tahunnya. Kak Ros dan Opah sudah mengizinkan. Di jalan, mereka melihat Rembo sedang memegang hidung merah badut di paruhnya.
Akhirnya sampailah Upin Ipin di perayaan ulang tahun Ehsan. Suasananya sangat meriah di sana. Pelbagai makanan disajikan secara prasmanan. Semua teman Upin Ipin berpakaian rapi, termasuk Ehsan sendiri yang mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna jingga.
Tiba saatnya kejutan besar untuk Ehsan. Upin Ipin dan teman-teman mereka sudah merencanakan hal tersebut setelah pulang dari Bengkel Motor Ahwei. Keempat badut yang mereka panggil ada di kamar daddy Ehsan, sedang berdandan. Alangkah terkejutnya Upin Ipin ketika mendapati empat badut tersebut adalah Tok Dalang, Uncle Muthu, dan Uncle Ah Tong! Satu lagi sebenarnya Nyonya Ahwei, yang kalau siang membetulkan sepeda motor, kalau malam jadi badut.
Namun sayangnya, Nyonya Ahwei sedih karena hidung merah yang biasa dia pakai untuk menjadi badut, hilang. Upin Ipin kemudian mengembalikannya kepadanya. Mereka menemukannya di jalan, diambil Rembo di parit. Kini, badut Kampung Durian Runtuh siap melaksanakan tugas mereka - tentunya bukan menggigit orang dan menularkan virus yang dapat mengubah orang yang mereka gigit menjadi zombie.
Pada akhirnya, pagelaran pesta ulang tahun Ehsan berjalan dengan mulus (semulus kulit Jiyeon tripleS) dan Upin Ipin dkk terhibur dengan kehadiran empat badut Kampung Durian Runtuh, tanpa takut digigit dan menjadi zombie badut.
1. Tok Dalang