Profil Karakter Serial Tekken: Beruang Juga Bisa Berkelahi! Ini Dia Kuma, Hewan Peliharaan Setia Heihachi Mishima

Bismillahirrahmanirrahim.

Hari ini kita akan melanjutkan serial "Profil Karakter Serial Tekken" dengan fokus pada karakter yang masuk roster utama Tekken 8. Karakter yang akan kita bahas kali ini adalah Kuma, hewan peliharaan Heihachi Mishima.

Kuma adalah salah satu karakter yang selalu ada dari game Tekken pertama, selain Law, Paul Phoenix, Yoshimitsu, dan Nina Williams. Sesuai namanya, Kuma adalah seekor beruang cokelat berbulu lebat. Kuma dalam bahasa Jepang berarti beruang. Kuma berjenis kelamin jantan dan menggunakan fighting style Advanced Kuma Shinken.

Begini ceritanya. Kuma adalah seekor anak beruang yatim piatu yang ditemukan oleh Heihachi Mishima muda di hutan dekat rumah keluarga Mishima. Heihachi merawat Kuma dan menjadikannya hewan peliharaannya. Ketika Kuma tumbuh dewasa, Heihachi membangun kakus untuknya untuk menampung tubuhnya yang sangat besar. Seiring bertambahnya usia, Heihachi mengajarkan Kuma perintah sederhana dan bahasa isyarat, yang diterimanya dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Kuma bahkan diajari bahasa Jepang dasar.

Setelah dua tahun bersama, Heihachi menyadari kekuatan yang ada dalam diri Kuma, sehingga dia melatih Kuma seni bela diri Kuma Shinken. Begitulah ceritanya dia masuk turnamen King of Iron Fist yang pertama.

Kuma di Tekken 2. (sumber: DeviantArt)

Berlanjut ke Tekken 2, tiada satu pun rekan Heihachi yang mengerti mengapa Kuma sangat cerdas, yang menyebabkan banyak dari mereka meninggalkan perkebunan Mishima karena takut akan kecerdasan si beruang. Hal ini semakin diperkuat dengan kegemaran Kuma terhadap rasa daging manusia. Meskipun kesetiaan Kuma terhadap tuannya, Heihachi, tak tergoyahkan, dia lebih suka tidur daripada berlatih, terutama saat musim panas.

Pendekatan malas ini berarti gaya bertarung Kuma tidak pernah benar-benar matang dan sangat terputus-putus. Hal ini ditunjukkan pada turnamen King of Iron Fist sebelumnya, dimana Kuma dikalahkan dengan mudah oleh Paul Phoenix, si rambut nanas yang mengaku-ngaku petarung terkuat di alam semesta.

Kuma sangat terkesan dengan bakat bertarung Paul, karena dia kira orang yang kuat hanya Heihachi. Heihachi kalah di turnamen sebelumnya oleh putranya sendiri, Kazuya Mishima, jadi keduanya mundur ke sebuah dojo di gunung untuk berlatih kembali. Kuma melakukan perjalanan ke turnamen King of Iron Fist 2 bersama tuannya dan bersumpah untuk menghancurkan Paul.

Kuma di Tekken 3. (sumber: The Fighters Generation)

Sayangnya, Kuma pertama meninggal karena usia tua, jadi di Tekken 3, posisinya digantikan oleh anaknya, yang juga bernama Kuma. Kuma yang satu ini lebih pintar dari ayahnya, dan menjadi bodyguard setia Heihachi.

Kuma sangat suka menonton TV. Suatu hari, ketika sedang menonton TV, dia melihat Paul Phoenix dalam iklan yang mempromosikan turnamen King of Iron Fist 3. Kuma sejak itu berlatih keras untuk mengalahkan Paul seperti ayahnya dulu. Dia tidak terpikir untuk mengalahkan Ogre, hanya Paul.

Di Tekken 3 pulalah Kuma menyukai Panda, hewan peliharaan Ling Xiaoyu. Di game yang menemani saya tumbuh besar ini dia mengenakan bandana merah.

Kuma di Tekken 4. (sumber: Namco Arcade)

Perlu diingat bahwa semua karakter Tekken memiliki cerita yang hipotetis, jadi tidak benar-benar canon dengan cerita aslinya. Mengenai kisah Kuma di Tekken 4, setelah kalah dari Paul di turnamen terakhir, Kuma sadar bahwa dia telah benar-benar kehilangan sentuhan dengan insting liarnya. Dia sadar bahwa selama dia menjadi hewan peliharaan Heihachi, dia tidak akan pernah bisa memanfaatkan instingnya. Oleh karena itu, Kuma berlatih sendirian di pegunungan Hokkaido, Jepang, sambil bertekad mendapatkan kembali kekuatannya.

Hidup di alam liar lebih brutal daripada pelatihan apa pun yang Kuma alami di bawah kepemimpinan Heihachi. Kendati begitu, Kuma tetap melanjutkan tindakannya yang keras... dia memiliki keinginan yang membara untuk mengalahkan Paul. Usahanya akhirnya membuahkan hasil; keterampilannya meningkat secara dramatis, dan dia bahkan mengembangkan serangan barunya sendiri.

Namun, jika ada satu kebiasaan yang tidak bisa Kuma hilangkan, yaitu kecanduannya terhadap TV. Seringkali, Kuma turun ke desa untuk menonton TV lewat jendela rumah penduduk desa.

Suatu hari, Kuma seperti biasa turun ke desa untuk menonton TV. Di layar TV seorang penduduk, ada iklan yang mempromosikan turnamen King of Iron Fist 4. Ternyata Paul ada di turnamen, dan Kuma bertekad mengalahkannya.

Singkat cerita, Kuma menang turnamen dan menandatangani dokumen penting Mishima Zaibatsu dengan tapaknya.

Di Tekken 4, Kuma mengenakan kaus berwarna merah seperti Winnie the Pooh.

Kuma di Tekken 5. (sumber: Wallpaper Flare)

Kuma di Tekken 5: Dark Resurrection. (sumber: Pxfuel)

Kisah Kuma kembali berlanjut di Tekken 5. Kuma berhasil mengalahkan Paul di turnamen King of Iron Fist 4. Namun... tersiar kabar bahwa Heihachi meninggal dunia.

Kuma kehilangan tanpa Heihachi. Lalu, dia mendengar bahwa Mishima Zaibatsu dalam kekacauan. Namun, ketika sampai di markas Mishima Zaibatsu, seseorang telah mengambil kendali, dan Kuma dipaksa kembali ke gunung. Demi Heihachi dan Mishima Zaibatsu, dia masuk turnamen King of Iron Fist 5.

Kuma tiada ubahnya di Tekken 5, masih seekor beruang berbulu cokelat. Tetapi, di Tekken 5: Dark Resurrection, dia berbulu putih.

Kuma di Tekken 6. (sumber: PlayStation Universe)

Berlanjut di Tekken 6, Kuma kembali kalah dari Paul di turnamen King of Iron Fist 5. Semenjak kematian tuannya, Kuma yakin bahwa dialah satu-satunya yang bisa menyelamatkan Mishima Zaibatsu. Dia berangkat ke markas Mishima Zaibatsu, di mana dia ditunggui oleh pemimpin baru perusahaan, Jin Kazama, cucu Heihachi.

Dikalahkan dengan mudah oleh Jin, Kuma dibawa helikopter dan dibuang ke hutan belantara Hokkaido. Meskipun begitu, dia bertahan dengan tangguh. Kuma melintasi hutan yang luas dan menuju markas Mishima Zaibatsu lagi, bertekad untuk mengalahkan Jin dan mengambil tempatnya sebagai penerus sah Mishima Zaibatsu.

Kuma di Tekken 7. (sumber: The Fighters Generation)

Selama peristiwa di Tekken 6, Kuma kembali berlatih di alam liar, tempat dia ditemukan oleh pasukan Tekken Force. Ketika mendengar cerita ini, Heihachi (yang ternyata masih hidup dan dalam kondisi sehat) memutuskan untuk menghadiahi Kuma dan menjadikannya anggota Tekken Force.

Menyusul hilangnya Jin secara misterius, Heihachi kembali diangkat sebagai pimpinan Mishima Zaibatsu. Mishima Zaibatsu mengirim Kuma ke Filipina dengan dalih membantu upaya bantuan setelah topan dahsyat. Dengan dukungan keuangan Zaibatsu, Kuma dan para prajurit Tekken Force mengunjungi daerah yang dilanda bencana setelah mendapatkan kepercayaan dari penduduk setempat.

Mereka yang menganggur setelah bencana topan di Filipina mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Tekken Force dengan melakukan tes di pedalaman hutan. Tanpa sepengetahuan mereka, ujian terakhir mereka adalah pertarungan melawan Kuma sendiri! Beberapa dari mereka menyerah di bawah tekanan dan berhenti, yang lainnya tersingkir, namun pada akhirnya hanya ada satu kandidat yang tersisa: seorang wanita muda yang atletis. Adalah Josie Rizal, seorang kickboxer dan atlet eskrima (seni bela diri asal Filipina).

Namun pada akhirnya apakah Josie berhasil masuk Tekken Force? Tidak.

Dengan diperkenalkannya sistem Rage di Tekken 7, jika seorang karakter memiliki HP di bawah 25%, dia bisa mengeluarkan serangan kuat yang dijamin OP, seperti Z-Move di Pokemon Sun and Moon. Judulnya Rage Art. Rage Art-nya Kuma yaitu bisa menggunakan ikan salmon, makanan favoritnya, seperti tongkat bisbol.

Kuma di Tekken 8. (sumber: situs resmi Tekken)

Heihachi benar-benar telah tiada di Tekken 8, jadi ini adalah awal Kuma meneruskan perjuangan sang tuan secara mandiri sebagai penerus Mishima Zaibatsu. Pssst, bocorannya di Tekken 8, Kuma mengenakan pakaian yang dulu dikenakan Heihachi di Tekken 5.

Di character episode-nya Kuma, dia dan Panda akhirnya menikah... walaupun hanya mimpi karena dia justru kalah oleh Ling Xiaoyu, majikan Panda.

Siapa karakter Tekken selanjutnya yang Anda ingin saya bahas di episode selanjutnya?

Tabik,
Yudhistira Mahasena