Mohon tunggu...
Yudha Wardhana
Yudha Wardhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Book writer, ghost writer, content writer, kolumnis

Seorang penulis profesional

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Eden Hazard, "From Burger To Leader"

10 Juli 2018   15:23 Diperbarui: 10 Juli 2018   17:56 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelaran World Cup 2018 tinggal menyisakan dua seri lagi, yaitu semifinal dan final. Boleh dibilang, inilah Piala Dunia tersadis. Bola mania "dipaksa" untuk mengikhlaskan kepulangan nama-nama mega bintang seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang merupakan kolektor terbanyak Ballon D'Or. Tak ada pula nama Neymar, Andres Iniesta, apalagi nama-nama yang 4 tahun lalu turut merasakan euforia juara Piala Dunia seperti Thomas Muller dan Mesut Ozil. Kini Piala Dunia hanya menyisakan 4 kontestan, yaitu Prancis yang akan coba menghadang tim penuh percaya diri, Belgia. Di sisi lain ada The Three Lions Inggris yang akan meladeni Kroasia.

Tanpa kehadiran Messi, Ronaldo, juga Neymar, masih ada satu nama pemain kunci lain yang performanya selalu memberi pengaruh besar untuk tim. Dia adalah Eden Hazard. Penampilan impresifnya di atas lapangan hijau telah dibuktikan dengan torehan dua gol dan dua assist sejak babak penyisihan grup. Catatan statistik saat laga perempat final melawan jawara 5 kali World Cup, Brasil, juga menunjukkan kualitas skill seorang Hazard. Pada pertandingan yang menghasilkan skor 2-1 untuk Belgia itu, Hazard mampu melakukan dribling 10 kali. Artinya, Hazard sulit dihentikan. Selama Eden Hazard dalam performa terbaiknya, dia adalah satu kepingan puzzle penting dalam bangunan skema strategi permainan kolektif ala tactician Roberto Martinez dan asistennya, Thiery Henry.

Bukan hanya soal skill dan strategi, keberadaan seorang Eden Hazard juga memiliki makna penting dalam membangun mental kompetitif tim secara keseluruhan. Wajar jika kemudian Hazard mendapat kepercayaan sejak era kepelatihan Marc Wilomts untuk menjalani peran sebagai kapten tim, menggantikan Vincent Kompany yang kerap absen karena cedera. Awalnya banyak yang menyangsikan kapasitas Hazard mengingat karakternya yang tidak meledak-ledak seperti Maradona atau Oliver Kahn. Hazard juga pernah melakukan tindakan indisipliner "Burgergate" saat Belgia menjalani kualifikasi Piala Eropa 2012. Namun pemain klub Chelsea kelahiran 7 Januari 1991 itu bisa menepis semua keraguan lewat kontribusi 100%. Hazard sekarang adalah sosok yang menginspirasi rekan-rekannya sehingga Belgia menjelma menjadi satu tim yang selalu turun ke lapangan dengan mentalitas yang sama yaitu lapar (kemenangan) dan tak gentar.

Memang tim De Rode Duivels bukan tim yang bergantung pada kebintangan seorang pemain. Namun peran pemain yang mengidolakan Zinedine Zidane itu sekrusial Didier Deschamps saat memimpin Les Blues Prancis menjuarai Piala Dunia 1998. Hazard adalah leader yang menyatukan sekaligus menginspirasi.

Kini, Hazard berpeluang besar untuk mensejajarkan namanya dengan Deschamps dan juga Zidane. Tentu menjadi daya tarik tersendiri karena di semifinal Hazard akan memimpin rekan-rekannya untuk mengaplikasikan racikan strategi Roberto Martinez menghadapi Prancis yang dimanajeri Deschamps. Agar semakin menarik untuk dinikmati, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun