Pada Rabu (29/11/2017) diadakan Pemilihan Umum Raya (Pemira) yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya oleh Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga untuk regenerasi lembaga-lembaga intra kampus di tingkat fakultas. Lembaga-lembaga ini memiliki peran penting dalam mengembangkan minat dan bakat mahasiswa baik akademis maupun non-akademis, serta mampu menjadi acuan mahasiswa untuk lebih berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
Namun pada Pemira tahun ini dapat dikatakan gagal, dikarenakan dari 2 pasangan calon yang mendaftarkan diri sebagai calon ketua BEM dan calon wakil ketua BEM, 1 pasangan telah mengundurkan diri. Hal tersebut menyebabkan ketidakseimbangan dalam Pemira karena lawan pasangan calon nomor urut 1 adalah kotak kosong.
Meskipun tidak ada lawannya, Pemira ini tetap diadakan yaitu dengan pasangan calon nomor urut 1 vs kotak kosong. Pemira ini tetap diadakan sebab masih berpedoman pada budaya demokrasi dan menolak untuk tidak menggunakan hak pilih. Namun, diharapkan memilih kotak kosong supaya diadakan Pemira ulang dengan pasangan calon yang baru. Dengan begitu akan ada pemilihan yang seimbang antara 2 pasangan calon.