Mohon tunggu...
dr. Ayu Deni Pramita
dr. Ayu Deni Pramita Mohon Tunggu... Dokter - Suka menulis tentang kesehatan, investasi dan budaya

Seorang dokter sederhana berasal dari Bali yang ingin berbagi ilmu dan pengalaman melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bahasa Daerah Bikin Salah Paham? Kenali Fenomena "Culture Shock"

3 Oktober 2020   22:58 Diperbarui: 5 Oktober 2020   11:03 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 260juta jiwa dengan beragam suku, agama dan bahasa menjadikan sebuah keragaman yang unik tapi tetap terikat oleh "Bhineka Tunggal Ika". Terkadang karena banyaknya suku dan bahasa apalagi merantau pasti akan binggung bahkan bisa juga tersinggung jika kita salah mengartikan maksud bahasa tiap daerah.

Saya berasal dari Bali merantau ke Jawa untuk kuliah. Kemudian ibu saya menelpon, sayapun bercanda manja dan bilang:

" Meme(k) minta jajan" (Ibu minta jajan)

"Meme(k) idih pise" (Ibu minta uang)

Mendengar obrolan ini sontak teman-teman (laki-laki) saya tertawa dan yang perempuan  menyudutkan alis berwajah sinis. Sayapun mengabaikannya dan saya tidak tahu mengapa mereka tertawa dan mungkin ada yang tersinggung.

 Suatu hari ada  teman laki saya sedang asyik  mengobrol dengan teman perempuan, lelaki itu nyeletuk,

"Sepertinya aku sudah kenyang" (Dalam Bahasa Bali, kenyang artinya "ereksi")

Sontak teman-teman saya yang dari Bali ketawa terbahak-bahak, teman saya dari Jawa kebingungan dan tertawa tipis. Orang yang tidak mengerti Bahasa Bali pasti akan diam saja, tapi bagaimana dengan orang yang mengerti Bahasa Bali? Tentu akan berespon sebaliknya.

Selain itu ada beberapa Bahasa daerah yang mungkin membuat gagal paham, misalnya:

"bujur" artinya "pantat" (Bahasa Sunda), sedangkan dalam Bahasa Karo artinya "terimakasih"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun