Dibandingkan dengan metode stabilisasi lereng lainnya seperti betonisasi atau pemasangan geotekstil sintetis, cocomesh lebih ekonomis dan dapat dipasang dengan mudah tanpa memerlukan peralatan khusus.
6. Pemanfaatan Limbah Kelapa
Indonesia sebagai salah satu produsen kelapa terbesar di dunia menghasilkan banyak limbah sabut kelapa. Dengan mengolahnya menjadi cocomesh, limbah ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan konservasi lingkungan sekaligus meningkatkan nilai ekonomi industri kelapa.
Proses Pemasangan Cocomesh
1. Persiapan Lahan
Sebelum pemasangan cocomesh, beberapa langkah persiapan perlu dilakukan, seperti:
Membersihkan area lereng dari sampah, batu besar, dan vegetasi yang tidak diperlukan.
Meratakan tanah agar cocomesh dapat menempel dengan baik pada permukaan lereng.
Membuat parit kecil di bagian atas dan bawah lereng untuk membantu drainase dan mengurangi risiko genangan air.
2. Pemasangan Cocomesh
Setelah persiapan lahan selesai, langkah-langkah pemasangan cocomesh adalah sebagai berikut:
Pembentangan: Cocokesh dibentangkan secara merata di atas permukaan lereng. Pada lereng yang curam, pemasangan harus dimulai dari bagian atas.
Penjangkaran: Cocokesh harus dipasak menggunakan jangkar kayu, bambu, atau besi setiap 50--100 cm untuk mencegah pergeseran.
Sambungan: Jika menggunakan lebih dari satu lembar cocomesh, pastikan ada overlap sekitar 10--20 cm agar jaring tidak mudah terbuka akibat angin atau air hujan.
3. Penanaman Vegetasi
Vegetasi yang digunakan dalam rehabilitasi lereng dengan cocomesh umumnya berupa:
Rumput penutup tanah seperti rumput gajah atau vetiver yang memiliki sistem perakaran kuat.
Tanaman perdu yang dapat membantu menstabilkan tanah dalam jangka panjang.
Pohon pionir seperti akasia atau kaliandra yang dapat tumbuh dengan cepat dan memperkuat tanah dengan akar serabutnya.
Benih tanaman dapat disebarkan langsung di atas cocomesh atau ditanam dalam lubang kecil yang dibuat di sela-sela jaring.
4. Perawatan dan Pemantauan
Setelah pemasangan dan penanaman selesai, dilakukan pemantauan secara berkala dengan langkah-langkah berikut:
Penyiraman rutin, terutama pada musim kemarau untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Pemeriksaan kondisi pasak dan sambungan cocomesh, jika ada yang terlepas atau rusak harus segera diperbaiki.
Pemantauan pertumbuhan vegetasi, jika diperlukan dilakukan penyulaman tanaman untuk memastikan lereng tertutup sempurna.
Studi Kasus Penggunaan Cocomesh
1. Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang
Cocomesh telah banyak digunakan dalam proyek reklamasi lahan bekas tambang. Di daerah pertambangan batu bara di Kalimantan, pemasangan cocomesh berhasil mempercepat proses revegetasi dan mengurangi tingkat erosi secara signifikan.