Mohon tunggu...
yta 342
yta 342 Mohon Tunggu... Pelajar

Saya hobi bermain bola dan berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hutan Paru-Paru Dunia yang kian sesak mengapa kita harus perduli

13 Oktober 2025   14:55 Diperbarui: 13 Oktober 2025   14:55 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kita semua tahu bahwa lingkungan adalah tempat kita bergantung untuk hidup. Namun, kenyataan yang kita hadapi sekarang sangat menyedihkan. Sungai-sungai kita dipenuhi dengan sampah, udara semakin tercemar oleh asap dari kendaraan dan pabrik, hutan-hutan semakin hilang karena penebangan ilegal, bahkan iklim dunia menjadi tidak stabil. Semua ini adalah refleksi nyata dari masalah lingkungan yang sedang muncul.

Kekacauan lingkungan ini bukanlah hal remeh. Ini memiliki dampak besar pada kehidupan kita. Banjir, longsor, kekeringan, hingga meningkatnya berbagai penyakit adalah hasil dari tindakan manusia yang tidak peduli dengan keseimbangan alam.

Pertanyaan penting yang perlu kita pikirkan adalah: apa yang seharusnya kita lakukan? Pertama, kita harus memulai dari diri sendiri---mengurangi penggunaan plastik, menanam pohon, dan menjaga kebersihan di sekitar kita. Kedua, masyarakat perlu bersama-sama meningkatkan kesadaran tentang lingkungan melalui kegiatan gotong royong dan pendidikan. Ketiga, pemerintah harus bertindak tegas terhadap pelanggaran yang merusak lingkungan serta mendukung program yang ramah lingkungan.

Ingatlah, bumi ini bukan hanya warisan dari nenek moyang, tetapi juga titipan untuk generasi kita di masa depan. Jangan biarkan masalah lingkungan saat ini menjadi beban bagi anak cucu kita nanti.

Contoh yang nyata? Perhatikan Raja Ampat. Tempat ini bukan hanya indah, tapi juga sebuah surga di bumi---laut biru, terumbu karang berwarna-warni, dan ribuan spesies yang hidup di dalamnya. Namun, apa yang terjadi? Masih ada yang nekat membuka tambang di daerah tersebut. Jika tempat seindah Raja Ampat saja masih dirusak, bisa jadi Monas pun bisa terkena izin tambang!

Ironisnya, jika ditanya mengapa menambang di sana, alasan yang muncul adalah demi "pembangunan. " Namun, pembangunan itu untuk siapa? Untuk rakyat atau untuk kepentingan pribadi  Jika terus dieksploitasi, jangan kaget kalau wisatawan akan lebih memilih snorkeling di kolam renang hotel daripada di laut Raja Ampat. Apakah kita akan diam Ayo kita menjaga Lingkungan Kita Dan menjaga lingkungan sekitar

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun