Mohon tunggu...
Yoyon Pujo Utomo
Yoyon Pujo Utomo Mohon Tunggu... Jurnalis - Seorang Penulis menyukai hal yang baru, sesuatu yang baru menjadikan tantangan.

Saya ada penulis di sebuah majalah bulanan di Ibukota. saat ini saya ingin mengembangkan bakat fotografi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pengalaman Ke Kampung Gajah, Bandung

25 Oktober 2011   02:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:32 3071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Liburan saat hati sedang gembira, kumpul keluarga menjadi awal terbentuknya keluarga. Ternyata tanggal tua bagi orang pekerja, yang giat dilakoni setiap hari dengan rutinitas kesibukan, tidak menyurutkan untuk berlibur bersama keluarga.

Hari minggu lalu, tanggal 23 Oktober 2011, saya dan keluarga sehabis berkunjung ke sanak keluarga di Bandung dan bersilahturahmi, timbul dalam benak untuk bermain ke Kampung Gajah. Sepintas mendengar Kampung Gajah ada suatu hal yang istimewa. Ibarat sebuah Gajah tentunya disana ada sekumpulan Gajah yang hidup dan menetap.

Ternyata, Kampung Gajah memang masih baru di publikasikan sebagai tempat wisata baru di Kota Bandung, Jawa Barat. Melintasi perjalanan dari rumah saudara di Cipaganti menuju Kampung Gajah, banyak hal menarik. Selain disuguhkan pemandangan alam yang sejuk dan menarik, indahnya bunga dan pepohonan menambah liburan minggu kali ini menjadi bermakna.

Kampung Gajah, terletak berada di dataran tinggi, sehingga udara disana terasa dingin dan sejuk. Sesampai disana, pintu masuk wahana tampak megah dan dihiasi oleh beberapa patung Gajah menambah rasa penasaran kami sekeluarga. Karcis masuk pengunjung dan parkir mobil yang tergolong sewajarnya. Belum membuat kami gundah akan kunjungan ke Kampung Gajah.

Akan tetapi saat langkah menuju tempat arena-arena permainan seperti fly fox, adanya dokar/delman nan mewah ala kerajaan, kendaraan ATV, arena permainan anak dan lain sebagainya. Hati kami terketuk kaget, ternyata biaya per-arena permainan lumayan mahal buat kalangan ekonomi menengah seperti kami sekeluarga. Bayangkan saja, untuk naik dokar/delman satu kelliling putaran untuk satu kuda dikenakan biaya 40 ribu rupiah.

Terbenak dalam hati kami sekeluarga, Kampung Gajah,  Bandung memang tidak pantas buat kami sekeluarga karena biaya tiap arena memang tergolong mahal dan pantas hanya untuk kalangan orang-orang mampu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun