Mohon tunggu...
Boas Sababang
Boas Sababang Mohon Tunggu... Universitas Sanatadharma

Boas Sababang adalah seorang penulis muda yang memiliki ketertarikan mendalam dalam dunia penulisan artikel. Saat ini, ia tengah menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma, mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Kombinasi antara minatnya dalam menulis dan latar belakang pendidikannya memberikan perspektif unik dalam setiap karyanya, di mana ia mampu mengemas topik-topik kompleks menjadi tulisan yang mudah dipahami dan relevan. Sebagai calon penulis yang ambisius, ia percaya bahwa setiap cerita, sekecil apa pun, layak untuk dibagikan. Melalui tulisannya, Boas berharap dapat membuka perspektif baru, menginspirasi perubahan positif, dan mengajak publik untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menanam Harapan, Menuai Masa Depan Cerah

26 September 2025   12:52 Diperbarui: 26 September 2025   12:52 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Setiap tindakan kecil yang kita lakukan hari ini, seperti mengurangi sampah plastik, menghemat energi,dan menjaga kelestarian akan berdampak besar ba

Sepasang tangan yang kokoh, berbalut sarung tangan, dengan lembut menempatkan sebuah bibit kehidupan ke dalam tanah yang subur. Gambar sederhana ini menyimpan pesan yang luar biasa kuat dan relevan untuk kita semua: Peduli Lingkungan, Peduli Masa Depan. Ini bukan sekadar ajakan untuk menanam pohon, melainkan sebuah pengingat bahwa setiap tindakan kecil yang kita lakukan hari ini adalah investasi terbesar bagi generasi yang akan datang.

Pesan yang terpampang jelas dalam gambar tersebut---mengurangi sampah plastik, menghemat energi, dan menjaga kelestarian alam---adalah fondasi dari sebuah masa depan yang berkelanjutan. Seringkali kita terjebak dalam pemikiran bahwa masalah lingkungan adalah isu raksasa yang hanya bisa diselesaikan oleh pemerintah atau korporasi besar. Padahal, kekuatan sejati untuk perubahan justru terletak di tangan kita, dalam kebiasaan kita sehari-hari.

Aksi menanam pohon dalam gambar tersebut adalah sebuah metafora yang indah. Tanah adalah dunia kita, tangan adalah usaha kita, dan bibit kecil itu adalah harapan. Setiap kali kita memilih untuk membawa tas belanja sendiri, mematikan lampu saat tidak digunakan, atau memilah sampah di rumah, kita sedang "menanam" sebuah kebaikan. Mungkin dampaknya tidak langsung terlihat, sama seperti bibit yang butuh waktu untuk tumbuh menjadi pohon yang rindang. Namun, kumpulan dari tindakan-tindakan kecil inilah yang akan menciptakan perubahan besar.

Tindakan Kita adalah Warisan Kita

Coba kita renungkan sejenak: dunia seperti apa yang ingin kita wariskan kepada anak dan cucu kita? Apakah dunia dengan sungai yang tercemar, udara yang kotor, dan tumpukan sampah yang menggunung? Tentu tidak. Kita semua menginginkan mereka bisa menghirup udara segar, menikmati keindahan alam, dan hidup di lingkungan yang sehat.

Keinginan itu tidak akan terwujud dengan sendirinya. Ia harus diperjuangkan lewat aksi nyata, sekecil apa pun. Kepedulian kita hari ini adalah hadiah paling berharga yang bisa kita berikan untuk hari esok. Ketika kita peduli pada lingkungan, kita sebenarnya sedang menunjukkan kepedulian terbesar pada masa depan umat manusia.

Apa yang Bisa Kita Lakukan Sekarang?

Perubahan tidak harus dimulai dengan hal yang rumit. Mari mulai dari lingkungan terdekat kita:

Mulai dari Rumah: Pisahkan sampah organik dan anorganik. Buat kompos dari sisa makanan untuk menyuburkan tanaman di halaman rumah.

Bijak Berkonsumsi: Bawa botol minum dan tempat makan sendiri. Hindari penggunaan plastik sekali pakai. Pikirkan kembali sebelum membeli sesuatu: "Apakah saya benar-benar membutuhkannya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun