Mohon tunggu...
Yosua Tanzil
Yosua Tanzil Mohon Tunggu... Perekayasa Ahli Pertama Otorita IKN

Saya hobi membaca dan bermain badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air di Era Digital: Misi Bela Negara Generasi Alpa

26 Juli 2025   13:30 Diperbarui: 26 Juli 2025   12:23 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah derasnya gelombang globalisasi dan kemajuan teknologi digital, semangat nasionalisme di kalangan generasi muda menghadapi tantangan yang baru. Terutama untuk Generasi Alpha---kelompok anak-anak yang lahir mulai tahun 2010 hingga pertengahan 2020-an, konsep menjaga negara tidak lagi dapat disampaikan hanya dengan metode tradisional. Generasi ini muncul dan berkembang dengan teknologi canggih, akses informasi cepat, serta budaya global yang sangat dinamis. Lantas, bagaimana cara menanamkan nilai-nilai cinta tanah air kepada mereka?

Bela negara tidak hanya berkaitan dengan mengangkat senjata atau kewajiban militer. Intinya adalah cinta terhadap tanah air, kesadaran akan identitas bangsa dan negara, serta semangat mempertahankan kedaulatan negara dengan cara yang sesuai pada zamannya. Untuk Generasi Alpha, pengamalan bela negara bisa dilakukan melalui metode yang sesuai dengan sifat mereka: cerdas secara digital, kolaboratif, dan kreatif.

Contohnya, pemanfaatan media sosial untuk menyebarkan cerita positif mengenai keragaman dan persatuan Indonesia merupakan wujud nyata dari bela negara di dunia digital. Menyusun konten edukatif, menentang hoaks, dan mengedepankan pentingnya toleransi adalah langkah sederhana yang memberikan dampak signifikan. Di lingkungan sekolah, turut serta secara aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, proyek kewarganegaraan, atau program Pramuka juga merupakan wujud partisipasi dalam mempertahankan negara.

Pemerintah serta institusi pendidikan harus merancang strategi yang fleksibel dan menarik untuk generasi ini. Program bela negara tidak selalu harus berupa latihan fisik atau diskusi resmi. Dapat berupa permainan edukasi dengan tema kebangsaan, kampanye kreatif di media digital, hingga perlombaan inovasi sosial yang berfokus pada isu nasional.

Kita juga tidak boleh mengabaikan peranan keluarga. Lingkungan tempat tinggal merupakan lokasi awal di mana nilai nasionalisme dapat ditanamkan---melalui kisah-kisah sejarah, penghormatan terhadap lambang-lambang negara, atau bahkan dengan mengajak anak-anak memahami berbagai budaya lokal.

Masa depan bangsa ditentukan oleh mereka yang saat ini masih belajar di SD atau SMP. Mempersiapkan mereka dengan pemahaman dan semangat cinta tanah air berarti menyiapkan Indonesia yang lebih kuat dan tahan banting dalam menghadapi tantangan global. Mari berkolaborasi untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cakap dalam teknologi, tetapi juga mencintai tanah air.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun