Majene, Sulawesi Barat -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 114 yang tengah melaksanakan program di Desa Limboro Rambu Rambu, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, menunjukkan dedikasi tinggi dalam pengembangan potensi pariwisata lokal. Melalui tema KKN Tematik Inovasi Pengembangan Desa Wisata, salah satu program kerja yang dilaksanakan adalah Pembuatan Jalur Pendakian Gunung Tando' atau yang dikenal pula sebagai Buttu Tando'.
Gunung Tando', yang memiliki ketinggian sekitar 950 meter di atas permukaan laut (MDPL), menyimpan potensi wisata alam yang belum tergarap maksimal. Melihat peluang tersebut, mahasiswa KKN 114 Unhas berinisiatif membuka jalur pendakian baru yang lebih tertata dan aman bagi para pendaki.
Dalam pelaksanaan program ini, mahasiswa KKN menggandeng Karang Taruna Sipakaraya, kelompok pemuda aktif dari Desa Limboro Rambu Rambu, untuk bergotong royong melakukan pembabatan semak, pemasangan papan penunjuk pos pendakian (POS 1 sampai POS 5), papan informasi, serta plat penanda puncak. Jalur ini kini lebih mudah dilalui serta memberikan pengalaman pendakian yang lebih terarah dan informatif.
"Program ini kami gagas sebagai bentuk kontribusi langsung terhadap pengembangan potensi wisata alam desa. Harapannya, ke depan Gunung Tando' bisa menjadi destinasi wisata pendakian baru di Majene yang menarik bagi wisatawan lokal maupun luar daerah," ujar Yosua Ben Pison, Koordinator Desa KKN 114 Unhas di Desa Limboro Rambu Rambu.
Kegiatan ini pun mendapat sambutan positif baik dari aparat desa maupun warga, terutama pemuda desa. Ketua Karang Taruna Sipakaraya menyampaikan antusiasmenya atas kolaborasi ini.
"Kami sangat mendukung upaya ini karena bisa membuka potensi desa yang selama ini belum tergarap. Selain membantu promosi wisata, jalur pendakian ini juga bisa menjadi ruang edukasi dan aktivitas positif bagi generasi muda di desa kami," ujar salah satu perwakilan Karang Taruna Sipakaraya.
Gunung Tando' sendiri menawarkan panorama alam yang memukau, dengan hamparan hutan hijau, udara sejuk, dan pemandangan laut dari ketinggian. Jalur yang kini telah ditandai dengan papan-papan pos ini menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi bekal awal dalam menyusun peta wisata yang lebih komprehensif di kawasan tersebut.