Mohon tunggu...
Yoss Prabu
Yoss Prabu Mohon Tunggu... Novelis

Bukan siapa-siapa. Hanya seseorang yang hobby menulis tapi tak pernah dipublikasikan. Aktivis teater, tapi jarang-jarang kumpul dengan insan teater. Agak aneh, memang. Ya, begitu. Biarkan saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Betawi dan Jakarta, Bagaikan Nasi Uduk dan Asinan

26 Juni 2025   17:50 Diperbarui: 26 Juni 2025   17:50 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanya ilustrasi. (Gambar: AI). 

Gerundelan Bang Yoss

 

Betawi dan Jakarta, Bagaikan Nasi Uduk dengan Asinan

Oleh: Yoss Prabu

Betawi dan Jakarta. Itu sama. Tapi tak serupa.

Banyak orang mengira Betawi adalah Jakarta. Padahal, meski saling bersinggungan, keduanya tidak sama. Ibarat tubuh dan jiwa, mereka saling melengkapi, tapi tak bisa disamakan.

Kota Jakarta adalah ibu kota negara (meskipun sedang dalam proses pindah ke Ibu Kota Nusantara). Ia adalah wilayah administratif, penuh gedung pencakar langit, jalan tol, dan kemacetan yang legendaris. Luasnya sekitar 662 km dan terbagi menjadi lima kota administrasi dan satu kabupaten (Kepulauan Seribu).

Jakarta adalah tempat orang datang untuk bekerja, sekolah, berobat, atau mengejar mimpi, dari Aceh sampai Papua. Ia kota sibuk, keras, dan penuh persaingan.

Betawi adalah suku dan budaya lokal yang mendiami wilayah Jakarta dan sekitarnya. Orang Betawi adalah keturunan dari berbagai etnis yang sudah bercampur sejak masa kolonial. Melayu, Arab, Tionghoa, Jawa, Sunda, Bugis, hingga Eropa. Maka, budaya Betawi pun jadi campuran unik, kaya, jenaka, dan berwarna.

Kalau Jakarta adalah panggungnya, maka Betawi adalah lakon lamanya.

Jakarta bisa berubah tiap dekade. Tapi Betawi tetap menempel di hati mereka yang pernah mencicipi kerak telor sambil mendengarkan gambang kromong di pinggir jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun