Dengan refleks oke dan kemampuan antisipasi bola atas maupun umpan silang yang sudah terbukti solid, Paes bisa menghadirkan ketenangan yang selama ini jarang ada di bawah mistar Timnas Indonesia.
Untuk partai seperti inilah, PSSI mendatangkan kiper selevel Paes dan Audero. Jadi tidak aneh kalau pada hari pertandingan nanti Paes akan diusahakan bermain.
Langkah ini juga bisa menjadi antisipasi, khususnya untuk Nadeo dan Ernando. Dengan tekanan tinggi, blunder sedikit saja bisa membuat kiper jadi sasaran empuk di media sosial.
Jika lawannya sekelas Filipina atau Vietnam, Ernando dan Nadeo mungkin sudah cukup siap. Tapi, Irak dan Arab Saudi berada di level berbeda. Situasinya akan semakin sulit, karena Tim Garuda akan bermain di Arab Saudi.
Jadi, alih-alih mengapungkan narasi Ernando atau Nadeo siap bermain, ada baiknya kita mulai mempersiapkan diri, mempersiapkan semua kemungkinan. Kejutan memang jadi elemen yang selalu membuat sepak bola jadi menarik.
Tapi, di Asia, benua tempat poros kekuatan Asia Timur dan Timur Tengah masih dominan, hati-hati terhadap ekspektasi menjadi sangat penting. Bagaimanapun, ini adalah momen pertama kalinya (di era modern) tim Asia Tenggara menjejak tahap lanjut Kualifikasi Piala Dunia zona Asia.
Bukan berarti tidak boleh bermimpi, kita perlu mulai mengatur ekspektasi, supaya tidak jadi bumerang. Di balik optimisme tingkat tinggi, harus selalu ada antisipasi seimbang. Jadi, ketika semua tak berjalan sesuai harapan, rasa kecewanya akan cepat berlalu.
Di sisi lain, perjalanan Jay Idzes dkk di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia seharusnya jadi titik awal. Tim ini masih harus mulai terbiasa berada di level seperti sekarang, supaya bisa lebih konsisten sebelum akhirnya benar-benar siap naik ke level berikutnya.
Siap, Garuda?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
