Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Liverpool dan Chelsea, Sebuah Kisah Kontradiktif Proyek Olahraga

28 Februari 2024   15:37 Diperbarui: 29 Februari 2024   16:05 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liverpool dan Chelsea saat bertanding di Final Carabao Cup 2024. Foto: AFP/GLYN KIRK via KOMPAS.com

Jadi, normal kalau setelah kemunculan generasi Caomihin Kelleher, Trent Alexander-Arnold dan Curtis Jones, kita melihat pemain seperti Connor Bradley dan Jarell Quansah muncul di tim utama.

Pelatih Juergen Klopp bahkan tak ragu memainkan para pemain akademi di final Carabao Cup melawan "tim 1 miliar pounds" dari kota London.

Diluar skor 1-0 yang tercipta di Wembley, kita juga diajak melihat, pendekatan agresif Chelsea di bursa transfer terbukti hanya menghasilkan sekuel cerita konyol, dengan final Carabao Cup sebagai satu puncak komedi.

Mereka punya banyak pemain muda berbakat kelas dunia, bahkan dua kali memecahkan rekor transfer pemain termahal Liga Inggris, tapi terlihat bermain seadanya. Sebuah ironi yang mengenaskan, untuk tim yang sudah menggelontorkan dana transfer lebih dari 1 miliar pounds dalam setahun terakhir.

(Theguardian.com)
(Theguardian.com)

Yang lebih mengenaskan, selain kalah secara skor dengan tim yang didominasi pemain jebolan akademi Kirkby, mereka juga kurang greget jika dibandingkan anak-anak muda lulusan "STM Liverpool" yang sejatinya merupakan tim darurat, menyusul cedera sejumlah pemain inti.


Ironisnya, sejak dipegang Todd Boehly, hanya ada Connor Gallagher dan Levi Colwill, pemain lulusan akademi Chelsea yang masih bertahan di tim utama, sebagai pemain reguler.

Meski menjadikan Reece James sebagai kapten tim, bek sayap lulusan akademi Cobham ini belakangan jarang main karena cukup akrab dengan masalah cedera kambuhan.

Padahal, tim akademi Cobham pernah berjaya di UEFA Youth League. Akademi yang dibuka pada tahun 2007 ini juga menjadi gambaran visi jangka panjang era Roman Abramovich, yang sayangnya harus pupus setelah sang taipan Rusia pergi.

Sebenarnya, pendekatan belanja pemain ala Boehly adalah satu hal wajar di sepak bola modern. Strategi ini juga biasa digunakan untuk rencana jangka menengah maupun panjang.

Tapi, ada tekanan untuk sukses sangat besar di sini, yang justru kontraproduktif, karena pemain yang direkrut rata-rata masih muda dan belum terbukti konsisten. Malah, ada yang diboyong setelah baru semusim bersinar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun