Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Saga Mbappe, Lelucon Sepak Bola Era Industri

26 Juli 2023   15:42 Diperbarui: 27 Juli 2023   13:43 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lewat saga transfer Kylian Mbappe ini kita bisa melihat sebuah sisi konyol industrialisasi sepak bola, yang makin ke sini kian kapitalis. (AFP/ PATRICK HERTZOG via KOMPAS.com)

Judul di atas mungkin terdengar sarkastik, tapi menjadi satu pendapat saya, soal situasi Kylian Mbappe akhir-akhir ini.

Seperti diketahui, bintang Timnas Prancis ini sedang terlibat saga transfer lagi di PSG, setelah sebelumnya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak, tapi tak ingin hengkang sampai kontraknya tuntas tahun depan.

Situasi ini sempat terjadi tahun lalu, sebelum akhirnya kapten Timnas Prancis itu memperpanjang kontrak. Tapi, apa yang setahun belakangan terjadi membuat semua terlihat seperti sebuah lelucon.

Disebut demikian, karena situasi PSG dan kontrak Mbappe terkesan berlarut-larut. Tahun lalu, kesepakatan memang bisa dicapai, setelah Emmanuel Macron (Presiden Prancis) ikut turun tangan membujuknya bertahan. Manajemen klub pun bersedia memberi gaji tinggi dan wewenang istimewa.

Dengan statusnya sebagai seorang pemenang Piala Dunia dan posisi Paris sebagai tuan rumah Olimpiade 2024, intervensi sang presiden sekilas masuk akal, tapi menjadi berlebihan, karena perlakuan yang didapat terlalu istimewa untuk ukuran seorang atlet sepak bola.

Seorang Lionel Messi saja hanya mengalami "campur tangan" presiden Argentina saat berencana pensiun dari Timnas Argentina tahun 2016. Situasi yang memang genting, karena bersangkutan langsung dengan nasib tim nasional dan image negara di level global.

Langkah ini terbukti jitu, karena Messi kelak memimpin Albiceleste juara Copa America dan Piala Dunia.

Untuk saat ini, Mbappe mungkin dianggap punya posisi setara dengan Messi di Prancis, tapi keistimewaan yang diterimanya benar-benar kacau, karena mewakili juga ambisi PSG dan sisi toksik sang bintang.

Terbukti, hanya dalam waktu setahun, kesepakatan kontrak itu hanya awal dari masalah yang saat ini terjadi. Les Parisiens yang enggan kehilangan Mbappe secara gratis, mematok harga transfer minimal 200 juta euro.

Di sini, situasi lalu bergulir menjadi absurd, karena Al Hilal datang dengan paket transfer 300 juta euro plus gaji 700 juta euro (sekitar 600 juta pounds) per tahun. Bukan cuma itu, Si Kura-kura Ninja juga diizinkan Al Hilal untuk hengkang ke Real Madrid, klub impiannya, setelah selesai kontrak tahun 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun