Meski pemain berdarah Aljazair-Kamerun ini menyatakan ingin tetap di Eropa, bahkan rela jadi cadangan tetap sampai kontraknya di Paris selesai, situasi mungkin bisa membuatnya berubah pikiran.
Dengan kesempatan bermain yang terancam di PSG, kecuali ia mau memperpanjang kontrak, posisinya di tim nasional Prancis untuk Euro 2024 bisa terancam.
Sebagus apapun kemampuannya, itu bisa menjadi tumpul kalau tak mendapat cukup menit bermain. Tidak banyak pelatih tim nasional yang berani ambil risiko, sekalipun itu kapten tim dan bintang utama.
Maka, kalau pemain nomor punggung 7 ini masih ngotot, rasanya situasi akan jadi sulit. Status cadangan tetap atau dilarang main hampir sama buruknya dengan skorsing panjang karena doping atau berulah di lapangan. Apalagi, kalau si pemain sampai dilarang ikut latihan tim.
Di sisi lain, lewat saga transfer Kylian Mbappe, kita juga melihat sebuah sisi konyol industrialisasi sepak bola, yang makin kesini makin kapitalis.
Anekdot "lu punya duit, lu punya kuasa" memang terasa di sini, tapi ketika seorang pemain bisa memanfaatkan kekuatan finansial klub untuk dirinya, pemeo "tak ada pemain yang lebih besar daripada klub" bisa menjadi satu omong kosong, karena kekuatan uang bisa saja membuat harga transfer seorang pemain bintang lebih mahal dari harga beli sebuah klub liga top Eropa.