Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Barca dan Potret "Percaya Proses" Era Laporta

7 Februari 2023   00:34 Diperbarui: 7 Februari 2023   00:35 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bicara soal kiprah Barcelona musim 2022-2023, sebenarnya ada warna-warni yang cukup kontras. Misalnya, meski punya hutang seabrek, mereka cukup aktif berbelanja pemain, terutama di musim panas, setelah mengaktifkan tuas ekonomi klub.

Di lapangan, anak asuh Xavi Hernandez turun kelas ke Liga Europa, tapi menjanjikan di kompetisi domestik, dengan menjuarai Piala Super Spanyol, memimpin klasemen sementara La Liga Spanyol, dan menapak babak semifinal Piala Raja.

Dengan sifat serba kontradiktif yang dihadirkannya, musim ini mungkin terasa campur aduk bagi para Cules. Mau dibilang bagus masih kurang, mau dibilang
jelek ternyata kurang tepat.

Bukan melebihkan atau mengurangi, tapi begitulah adanya. Mungkin, apa yang diperlihatkan Barca saat ini masih belum ada apa-apanya dengan era keemasan klub 10-15 tahun lalu.

Tapi, dengan kondisi finansial klub yang belakangan ambyar dan kehilangan pemain sekelas Lionel Messi, ini adalah satu kemajuan, sekaligus definisi efektif dari "percaya proses" di era Joan Laporta.

Di bawah kepemimpinan pengagum Johan Cruyff ini, Blaugrana tak hanya sibuk jual beli pemain dan memperbaiki kondisi keuangan tim.

Ada juga upaya membangun sistem permainan tim, yang prosesnya sudah dimulai sejak Xavi Hernandez mulai bertugas di kursi pelatih sejak pertengahan musim 2021-2022.

Meski ketika itu masih inkonsisten, periode awal sang legenda di kursi pelatih rupanya menjadi satu masa transisi untuk membangun ulang sistem dan menaikkan level kualitas tim.

Hasilnya langsung ketika menjalani musim penuh pertama di klub Katalan. Ada permainan mengalir seperti pada era keemasan tiki-taka, dengan tambahan intensitas dan keberanian untuk melakukan "pressing".

Sistem permainan yang mulai terbentuk ini juga didukung dengan rekrutmen top seperti Robert Lewandowski dan Jules Kounde yang mampu berpadu padan dengan talenta muda macam Gavi dan Pedri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun