Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Argentina dan Dinding Babak Perempat Final

13 November 2022   12:33 Diperbarui: 13 November 2022   12:53 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi, kapten Timnas Argentina di Piala Dunia 2022 (Kompas.com)

Bicara soal Timnas Argentina di Piala Dunia 2022, banyak yang menyebutnya sebagai salah satu tim unggulan. Maklum, selain punya kualitas materi pemain cukup merata di semua lini, mereka juga sedang dalam tren positif, dengan tidak terkalahkan dalam 35 laga terakhir.

Berkat tren positif itu, trofi Copa America 2021 dan Finalissima 2022 berhasil diraih. Lionel Messi dkk pun berangkat ke Qatar tanpa kekalahan di kualifikasi.

Sebenarnya, sudah ada banyak prediksi dan argumentasi soal peluang La Seleccion juara di Qatar. Tapi, kalau boleh menyebut satu titik krusial buat mereka, titik itu adalah babak perempat final.

Saya menyebut demikian, karena inilah titik tertinggi mereka jika tidak juara (1978 dan 1986) atau menjadi finalis (1930, 1990 dan 2014). Benar, dalam sejarahnya, Tim Tango masih belum pernah menjadi semifinalis Piala Dunia. Tidak seperti juara dunia lain dari Amerika Selatan, yakni Brasil dan Uruguay.

Brasil, yang belum pernah absen di Piala Dunia tercatat dua kali meraih medali perunggu (1938 dan 1978) dan dua kali finis di posisi empat (1974 dan 2014).
Sementara itu, Uruguay tiga kali finis di posisi empat (1954, 1970 dan 2010).

Tentu saja, ini jadi satu titik unik, yang kerap menentukan jalan nasib Albiceleste di Piala Dunia. Jika mampu lolos, biasanya mereka akan melaju ke final. Jika tidak, langsung bubar.

Secara umum, Argentina pernah 5 kali mengakhiri Piala Dunia sebagai "tim 8 besar", yakni pada edisi 1966 (kalah dari Inggris), 1974 dan 1998 (dikalahkan Belanda), 2006 dan 2010 (dikalahkan Jerman). Selebihnya, berakhir di babak perdelapan final, fase grup, absen atau gagal lolos kualifikasi.

Penampilan negara Amerika Selatan ini di final, umumnya juga hadir setelah melalui titik kritis babak perempat final. Kecuali pada Piala Dunia edisi 1930, yang setelah babak fase grup langsung menghadirkan babak semifinal.

Pada edisi 1978, saat menjadi kampiun di kandang sendiri, babak perempat final jadi  satu momen penentu nasib mereka dan Brasil, yang jadi saingan terberat. 

Cesar Luis Menotti dan Daniel Pasarella (Thesun.co.uk)
Cesar Luis Menotti dan Daniel Pasarella (Thesun.co.uk)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun