Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sudah Habiskah Juventus?

21 Maret 2021   23:58 Diperbarui: 22 Maret 2021   00:47 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul di atas adalah pertanyaan yang muncul, seiring kekalahan 0-1 Juventus atas tim promosi Beneveto, dalam lanjutan Liga Italia, Minggu (21/3).

Akibatnya, sang juara bertahan Serie A gagal menggeser AC Milan (peringkat kedua) dan merapatkan jarak dengan Inter Milan sang Capolista.

Pertanyaan tentang Juve ini mengemuka, setelah melihat pendekatan bermain mereka kala menghadapi tim asuhan Pippo Inzaghi.

Sebenarnya, anak asuh Andrea Pirlo menerapkan pendekatan sangat positif. Mereka mendominasi penguasaan bola, dan membuat banyak peluang gol.

Tapi, mereka sama sekali tidak efektif, karena dominasi itu ternyata hanya "atraksi membuang peluang", karena tak ada yang menjadi gol. Mereka malah kecolongan satu gol, setelah Adolfo Gaich sukses memanfaatkan blunder Arthur untuk menjebol gawang Wojciech Szczesny di menit ke 69.

Sebelumnya, Si Zebra sempat mencetak gol lewat aksi Cristiano Ronaldo di babak pertama, tapi gol itu dianulir karena CR7 sudah terjebak offside.

Selebihnya, mereka benar-benar dibuat mati kutu, karena pertahanan Beneveto tampil sangat disiplin. Alhasil, Juve seperti membentur tembok tebal di Allianz Arena.

Secara taktis, mendominasi penguasaan bola dan membuat banyak peluang memang jadi prinsip bermain ala Andrea Pirlo. Sayang, di Italia, pendekatan semacam ini justru terlihat seperti bunuh diri, karena menafikan efektivitas serangan.

Oke, sang metronom legendaris Italia memang diwarisi tim yang sudah mendominasi liga sejak hampir sedekade terakhir. Masalahnya, tim yang sudah ada ini didesain untuk bermain efektif, bukan atraktif.

Mereka memang bisa bermain atraktif, tapi itu akan membuat efektivitas yang ada menjadi tumpul. Sebelumnya, ini sudah terlihat musim lalu, saat Leonardo Bonucci dkk ditangani Maurizio Sarri.

Di bawah komando pelatih nyentrik ini, mereka memang mampu bermain agresif dan meraih Scudetto lagi. Tapi, kelemahan mereka dalam mengantisipasi serangan balik sudah terekspos sedemikian rupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun