Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Superstar Tak Lagi "Untouchable"

10 November 2020   12:37 Diperbarui: 10 November 2020   12:42 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo (Kompas.com)

Dalam sepak bola, keberadaan seorang megabintang alias superstar kerap menjadi satu poin spesial. Maklum, selain punya kemampuan teknis oke, mereka punya popularitas dan nilai jual istimewa.

Boleh dibilang, para superstar ini bersinar terang, di dalam dan di luar lapangan. Di lapangan menjadi bintang lapangan, di luar lapangan menjadi bintang iklan.

Tak heran, klub berani membayar mahal saat menebus mereka, dan bersedia membayar gaji dan fasilitas supermewah. Tak jarang, superstar tersebut sampai diberi previlese untuk ikut menentukan kebijakan transfer klub, plus dilabeli status "Untouchable" alias tak tersentuh.

Di era kekinian, label tersebut antara lain dimiliki oleh Cristiano Ronaldo (Juventus) dan Lionel Messi (Barcelona).

Selain sama-sama menjadi pemain kunci di lapangan, keduanya adalah ikon klub masing-masing, dengan popularitas global yang tak perlu diragukan lagi. Tak heran, keduanya juga menjadi kapten Timnas negara asal masing-masing.

Dengan kebintangan mereka, klub bahkan rela merombak struktur gaji, hanya untuk memanjakan sang bintang. Sebagai contoh, Juventus menggaji bersih CR7 31 juta euro setahun, hampir empat kali lebih besar dari gaji Matthijs De Ligt (8 juta euro) di urutan kedua.

Di Catalonia, Messi mengantongi gaji bersih 60 juta euro per tahun, dan biasa menjadi patron tim, khususnya dalam beberapa tahun terakhir. Tak heran, Barca sempat gonjang-ganjing saat sang kapten ingin hengkang.

Tapi, pandemi Corona tampaknya bakal mengeliminasi status tak tersentuh mereka. Seretnya pendapatan klub, karena pertandingan berlangsung tanpa penonton di stadion menjadi pukulan telak buat keuangan mereka.

Dengan gaji tinggi, para superstar yang awalnya jadi andalan mengeruk keuntungan, justru menjadi beban. Alhasil, ada kebijakan drastis, yang akan diambil klub.

Di Italia, Juventus berencana menjual Ronaldo akhir musim ini, untuk mengurangi beban gaji. Kebetulan, kontrak pemain asal Madeira ini masih tersisa dua tahun, jadi masih bisa diuangkan.

Sementara itu, Barcelona memberi syarat untuk Messi jika ingin memperpanjang kontrak, yakni bersedia menerima pemotongan gaji cukup besar. Kebetulan, Si Kutu sedang menapaki tahun terakhir kontraknya, dan bisa saja dilepas gratis.

Tak bisa dipungkiri, imbas pandemi Corona memang berdampak signifikan di berbagai bidang, termasuk sepak bola. Terbukti, superstar tak lagi berstatus tak tersentuh, dan klub tak bisa lagi jor-joran seperti sebelumnya.

Momen ini jelas kurang menguntungkan dari segi bisnis, tapi seharusnya bisa dimanfaatkan UEFA sebagai momentum untuk menata ulang regulasi "Financial Fair Play", supaya klub terhindar dari kebangkrutan, akibat beban gaji yang sangat besar.

Di sisi lain,  situasi pandemi seperti sekarang juga bisa menjadi satu kesempatan baik untuk merasionalisasi nilai pasar pemain. Seperti diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, harga transfer pemain naik melebihi batas wajar, dan akan tak terkendali jika dibiarkan.

Di era modern ini, sepak bola memang telah menjadi sebuah industri dengan nilai perputaran uang luar biasa besar, dan kadang melampaui akal sehat.

Tapi, kehadiran pandemi Corona telah memukulnya dengan telak, dan mengajak semua kembali ke posisi awal, yakni sepak bola sebagai olah raga. Seharusnya, jika "sepak bola sebagai olah raga" dikedepankan, klub bisa tetap sehat.

Kompetisi pun tak lagi jadi monopoli segelintir klub, karena tak ada ketimpangan di dalamnya. Mungkin, pandemi kali ini memang cara alam menata ulang keseimbangan yang sudah rusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun